Pil Kanker Darah Venclexta Disetujui Penggunaannya
Obat yang dapat meluruhkan kanker pada sejumlah pasien Leukemia Limfositik Kronik (LLK) atau salah satu jenis kanker darah tingkat lanjut telah disetujui oleh otoritas obat-obatan Australia (TGA).
Obat yang dikembangkan di Melbourne, venetoclax – yang akan dipasarkan dengan merek Venclexta – telah disetujui penggunaan bagi pasien Leukemia Limfositik Kronik (LLK) stadium 4.
Obat ini akan tersedia bagi pasien yang sudah tidak merespon lagi pengobatan standar yang diberikan, atau bagi mereka yang tidak bisa melakukan terapi lain seperti kemoterapi.
Obat ini bekerja dengan cara memblokir tindakan dari sebuah protein, yang dikenal sebagai BCL-2, yang memungkinkan sel kanker bertahan hidup.
Para peneliti di seluruh dunia selama lebih dari 30 tahun telah berusaha mencari cara untuk menghentikan protein ini.
Profesor David Huang, salah satu dari ilmuwan yang mengembangkan obat ini, mengatakan molekul BCL-2 diketahui bersikap terlalu aktif pada banyak jenis kanker, terutama leukemia.
“Diduga jika kita bisa secara spesifik mentargetkan BCL-2 kita bisa mengobati kanker,” katanya.
“Jadi selama bertahun-tahun para peneliti telah berhasil mengetahui [kalau ternyata] apa yg dilakukan BCL-2 ketika bersifat terlalu aktif adalah ternyata ia bisa mencegah sel kanker mati.
Profesor Huang mengatakan obat ini dapat digunakan dalam bentuk tablet yang dikonsumsi satu kali sehari.
Sementara berapa biaya atau harga obat ini yang harus dibayar oleh pasien belum diketahui, Profesor Huang mengatakan proses memasukkan obat ini dalam daftar obat yang disubsidi pemerintah sudah dimulai.
Profesor Huang mengatakan persetujuan dimasukannya obat Venetoclax di Australia penting bagi pasien dengan opsi pengobatan yang terbatas.
‘Sebagai seorang ilmuwan apa yang Anda impikan adalah apa yang anda Lakukan dan pekerjaan dibidang yang anda tekuni dapat memberi perbedaan bagi para pasien,” ungkapnya.
“Menurut saya sangat menggembirakan sekali bagi kami mampu melihat kerja keras kami selama bertahun-tahun memecahkan masalah ilmiah yang yang sulit akhirnya bisa dikembangkan menjadi obat baru dan pada akhirnya memberi manfaat bagi pasien.
Sel kanker berkurang hingga hilang sama sekali
Pakar hematologi dari Pusat Penelitian Kanker Komprehensif Victoria, Dr Maryann Anderson mengatakan sekitar 70 orang pasien telah menggunakan obat ini sejak tahun 2011.
“Apa yang kami dapati dalam kajian kami adalah 80% pasien Leukemia Limfositik Kronik (LLK) pada akhirnya merespon obat-obatan ini,” katanya.
“Hampir 20% dari pasien ini akan berhasil mendapatkan remisi lengkap [yang berarti seluruh tes yang dilakukan menunjukan tidak lagi terdapat sel kanker didalam tubuh pasien].
“Dan yang paling menggembirakan, kami menyaksikan adanya respon yang lebih baik di kalangan pasien-pasien kami yang tergolong memiliki risiko paling tinggi dari penyakit ini.”
Seperti minum Panadol
Robert Oblak mengatakan kepada program televisi ABC 7:30 tahun lalu leukimia limfositis yang dideritanya mendapatkan remisi [berkurangnya jumlah sel kanker dalam tubuh] setelah dia ambil bagian dalam uji coba obat ini pada tahun 2013.
Dia menggambarkan kalau obat ini sebagai ‘luar biasa’ dan mengatakan seperti ‘meminum Panadol’ dengan tanpa merasakan efek samping.
Professor Andrew Roberts, seorang hematologic klinis di Rumah Sakit Royal Melbourne, mengatakan obat ini juga dikombinasikan dengan pengobatan lain yang sudah disetujui untuk jenis kanker yang lain.
“Riset yang masih terus berlangsung menunjukan kalau obat ini akan sangat aktif melawan kanker lain, sehingga pencapaian ini baru sekedar langkah awal saja.” katanya.
Profesor Huang dan timnya dari Institut Riset Kedokteran Walter and Eliza Hall dianugerahi Eureka Prize untuk kategori Inovasi Riset Kedokteran tahun 2016.
Direktur ‘Walter and Eliza Hall institute’, Profesor Doug Hilton, mengatakan persetujuan ini merupakan pencapaian besar bagi para peneliti.
“Fakta kalau warga Australia penderita Leukimia Limfositis Kronis sekarang dapat diuntungkan dari obat seperti Venetoclax menunjukan betapa pentingnya riset kedokteran bagi kesehatan masyarakat kita.” Katanya.
Obat ini sudah lebih dahulu disetujui penggunaannya di AS dan Uni Eropa.
Diterjemahkan pukul 11:30 AEST 11/1/2017 oleh Iffah Nur Arifah dan simak beritanya dalam bahasa Inggris di sini