ABC

Pil Ekstasi di Australia Makin Ampuh dan Membahayakan

Peneliti obat di Australia memperingatkan adanya tren peningkatan kadar MDMA dalam pil psikotropika yang sangat membahayakan generasi muda Australia.

Pusat Pelatihan Riset Alkohol  dan Obat-obatan Australia (DARTA) mengatakan peredaran obat-obatan psikotropika yang mengandung kadar MDMA tinggi meningkat signifikan beberapa bulan terakhir.

Pil ekstasi merupakan nama tenar untuk serangkaian jenis obat-obatan  yang mengandung struktur kimia MDMA (methylenedioxymethamphetamine).

"Ada tren peningkatan kadar MDMA dari hasil pengamatan kami, hal ini umum terjadi di Eropa saat ini, dan peningkatan kadar MDMA-nya  cukup signifikan, “ kata Paul Dillon, pendiri sekaligus Direktur DARTA.

"Ini temuan yang tidak biasa, kita belum pernah menemui hal-hal seperti ini sebelumnya. Tapi mungkin saja terjadi juga di Australia,” katanya mengingatkan.

Di Australia, pil ekstasi umumnya mengandung kadar MDMA yang kecil atau bahkan tidak sama sekali, karenanya banyak pengguna ekstasi terpaksa harus menelan tablet pil ekstasi dalam jumlah banyak.

"Di Australia kualitas pil ekstasi beberapa tahun belakangan sangat buruk, karenanya anak-anak muda di Australia terpaksa meminum 2 atau 3 tablet sekaligus setiap mengkonsumsinya. " kata Dillon.

Hal itu dilakukan karena mereka yakin kualitas ekstasi yang dikonsumsinya tidak  bagus, jadi perlu diminum dalam jumlah banyak untuk mendapatkan efek yang lebih kuat.

“Masalahnya para pengguna ekstasi ini tidak mengetahui soal tren peningkatan kadar MDMA dalam tablet pil ekstasi sehingga jika diterapkan dengan pola konsumsi yang sama dampaknya bisa sangat membahayakan nyawa mereka, mereka bisa tewas karena keracunan MDMA ” tegas Dillon.

"Sayangnya warga berpikir jika mereka menggunakan pil ekstasi dan ternyata pil itu mengandung MDMA, maka itu berarti kualitas pil ekstasinya bagus, dan itu tidak  berbahaya. Padahal itu tidak benar,” katanya menegaskan.

"Kadar MDMA yang tinggi bisa mengakibatkan kematian dan kasus kematian seperti itu sudah terjadi beberapa kali di Australia,” katanya.