ABC

PIB Salurkan Beasiswa ke Pelajar SMA di Indonesia

Sebuah perkumpulan bernama Perhimpunan Indonesia Belajar (PIB) di Australia, memberikan beasiswa kepada pelajar SMA di tanah air, sekaligus mendampingi mereka dengan pendamping para kandidat Master dan PhD asal Indonesia yang studi di seluruh Australia.

Perhimpunan Indonesia Belajar ini didirikan di tahun 2013, dan sejauh ini sudah memberikan beasiswa kepada 50 pelajar SMA dari 25 kabupaten/kota dari 16 provinsi di Indonesia. 

Mereka mendapatkan beasiswa sebesar Rp. 2 juta pertahun selama tiga tahun menjalani pendidikan di sekolah lanjutan atas. Selain juga mereka juga secara teratur mendapat pendampingan dari para kandidate master dan PhD asal Indonesia yang sedang belajar di seluruh Australia.

PIB ini didirikan 20 Mei 2013 di Melbourne, sebagai bagian dari rasa terpanggil beberapa mahasiswa PhD Indonesia di Australia melihat belum adanya non lembaga non pemerintah di Indonesia, yang secara khusus menggarap potensi besar hubungan antarwarga Indonesia-Australia.

Oleh karena itu, menurut Iip Yahya Direktur Marketing & Komunikasi PIB kepada ABC, salah satu bentuk hubungan antarwarga itu adalah pemberian beasiswa.

"Kegiatan utama PIB saat ini ada adalah beassiwa plus pendampingan. Itu yang utama. Selain itu juga memproduksi bahan multimedia seperti buku atau video dalam program "Berbagi Satu Mimpi" yang menyasar guru-guru di pelosok Indonesia agar mendapatkan informasi tentang proses belajar-mengajar di negara maju (global), dalam hal ini Australia." kata Iip Yahya.

beasiswa

Anton Mugu, satu dari dua siswa SMKN 1 Raja Ampat, Papua Barat sedang menerima bantuan dana PIB yang diserahkan melalui Pendeta Jessy Leimina. (Photo: PIB)

"Selain itu juga kami berusaha menjalin kemitraan dengan lembaga-lembaga perduli pada pendidikan Indonesia di baik di Australia maupun di Indonesia." tambah IIp Yahya.

Walau baru berusia beberapa bulan, PIB sekarang sudah mencapai target mendapatkan 50 pelajar penerima beasiswa di tahun 2013.

Bagaimana cara PIB menemukan para siswa untuk mendapatkan beasiswa? "Kami menemukan mereka dengan berbagai cara,  yang masih coba-coba, misalnya  melalui jejaring alumni Australia yang sudah pulang ke tanah air."

"Juga melalui kawan-kawan aktivis pendidikan di Indonesia dan juga dari media masa." tambah Iip Yahya.

PIB juga sekarang sudah menjalin kerjasama dengan Persatuan Pelajar Indonesia Australia (PPIA).

"Dengan itu, kami juga mencari bakal penerima beasiswa melalui jejaring pelajar ini, dengan asumsi mereka akan punya akses ke seluruh pelosok Indonesia untuk mencari calon penerima beasiswa."

Di tahun 2014, PIB mematok target 100 penerima beasiswa. Target ini dirasakan cukup realistis karena kerjasama PIB-PPIA yang mulai bergulir dan komitmen kalangan pengusaha dan Indonesia Diaspora Network (IDN) Australia yang kian menguat.

“Setahun yang lalu kami tidak pernah membayangkan akan sampai pada pencapaian saat ini,” kata Muhamamd Nur Rizal, Ketua PIB dalam laporan tahunan PIB 2013. “Saya sangat mengapresiasi kerja keras kawan-kawan pengurus PIB. Pencapaian ini menjadi kado terindah dalam melepas tahun 2013 dan penuh optimisme dalam memasuki tahun 2014,” katanya.