ABC

PHK 900 Staf, Gaji CEO Australia Post Jutaan Dolar Dipertanyakan

Menyusul pengumuman Australia Post untuk mem-PHK 900 staff adminstrasinya, gaji CEO-nya, Ahmed Fahour, yang besarnya jutaan dolar dipertanyakan.

Mr Fahour digaji 4,8 juta dolar tahun lalu (lebih dari Rp 48 miliar) sebagai CEO dan managing director Australia Post, yang 100 persen milik pemerintah.

Sebagai perbandingan, kepala US Postal Service digaji 550-ribu dolar di tahun 2013, padahal ia memimpin perusahaan yang jumlah staffnya 19 kali lipat dan pemasukannya 11 kali lipat lebih besar.

Kepala dinas pos Perancis, La Poste, gajinya 1,06 juta dolar dan memimpin 268-ribu karyawan.

Pegawai negeri dengan gaji tertinggi di Australia adalah Sekretaris Departemen Perdana Menteri dan Kabinet, Ian Watt, sebesar lebih dari 800-ribu dolar per tahun.

Fahour mengatakan, merosotnya jumlah surat yang dikirim di seluruh Australia membuat Australia Post perlu segera melakukan perombakan besar-besaran.

Tapi Angela Cramp dari organisasi Licensed Post Office Proprietor, yang mewakili lisensi Australia Post, meragukah apakah Fahour, yang mantan CEO National Australia Bank dan Citigroup – mempunyai kredensial yang tepat untuk posisi itu.

Seharusnya orang yang memimpin Austraila Post adalah orang yang mengerti bisnis pos atau bisnis retail, bukan seorang bankir, katanya.

"10 eksekutif tertinggi Australia Post berpenghasilan lebih dari 20 juta dolar setahun padahal perusahaan itu sedang mengalami kesulitan finansial selama lima tahun terakhir," kata Cramp kepada ABC.

Joan Doyle dari Serikat Pekerja Komunikasi mengatakan, Pemerintah sebaiknya tidak meneruskan kontrak Fahour dan gajinya diturunkan.

Fahour menolak berkomentar.

900 staf Australia Post akan kehilangan pekerjaan selama 12 bulan mendatang.