ABC

Peternakan di Australia Mulai Gunakan Teknologi Satelit

Bayangkan jika anda bisa mengendalikan lahan penggembalaan dan memantau ternak dari udara. Memang terdengar seperti fiksi ilmiah, tapi itulah yang terjadi di sejumlah peternakan di Australia Utara.

Proyek penggembalaan ternak presisi ini mampu mengurangi biaya produksi, waktu dan jumlah tenaga kerja, serta memberikan dukungan penting terkait kesejahteraan hewan dan pengelolaan lahan.

Peternakan Newcastle Water merupakan salah satu peternakan unggulan di wilayah Barkly, Australia Utara. Didirikan tahun 1860, peternakan ini dulunya dimiliki pengusaha Kerry Packer.

Ternak di Newcastle Waters
Anne Pedersen merupakan kepala stok ternak di kamp komersil Newcastle Waters.

ABC News: Kristy O’Brien

Di lahan pengembangbiakan ternak seluas 10.000 km persegi tersebut, berlangsung ujicoba peternakan presisi. Dengan memanfaatkan teknologi satelit, mereka mengawasi ternak dan mengendalikan gerbang lahan peternakan tersebut.

Teknologi ini menggunakan lokasi minum untuk memancing ternak ke lahan peternakan dimana ternak-ternak itu akan melintasi sebuah jembatan.

Penanda elektronik atau tag di telinga ternak – yang dipersyaratkan oleh sistem identifikasi ternak nasional – dipindai untuk membaca bobot setiap ternak. Data ini kemudian dikirim via satelit ke komputer.

Para penggembala juga menggunakan teknologi ini untuk merancang atau memisahkan ternak dengan secara otomatis mengarahkan binatang dengan bobot yang lebih besar ke jalur berbeda.

Mengisi kesenjangan

Tim Driver mengembangkan teknologi ini selama satu dekade terakhir.

“Hal itulah yang memotivasi pengembangan perangkat otomatis atau robot ini,” jelas Driver.

lahan di peternakan Newcastle Waters
Teknologi satelit juga membantu peternak memonitor kondisi lahan peternakan mereka.

ABC News: Kristy O’Brien

Tim tersebut baju saja memperluas riset mereka untuk memonitor kondisi lahan.

Ilmuwan dari Departemen Perindustrian setempat, Sally Leigo, mengatakan produsen sekarang dapat mengawinkan bobot ternak dengan kondisi wilayah mereka dengan menggunakan teknologi satelit. Caranya dengan mengambil gambar yang akan melacak perubahan tingkat pertumbuhan, kondisi dan keragaman rumput.

Mata telanjang

Manager peternakan Newcastle Water, Jak Andrew, mengakui kondisi lahan di peternakannya biasa dinilai dengan menggunakan mata.

“Dari sistem penimbangan secara rutin dan sistem managemen penggembalaan presisi, teridentifikasi bahwa kami sebenarnya ketinggalan dua sampai tiga minggu dari apa yang terlihat secara visual, bukan hanya dengan melihat citra satelit padang rumput, tapi juga dari bobot ternak,” jelasnya.

“Bobot sapi menurun, dan anda tidak akan mampu mengetahuinya hanya menggunakan mata telanjang,” jelasnya.

Ternak di Newcastle Waters
Station manager Jack Andrews mengatakan technologi dapat melakukan pemilihan yang lebih cepat daripada dengan menggunakan mata.

ABC News: Kristy O’Brien

Sally Leigo mengatakan informasi seperti ini sangat penting dalam meningkatkan kewaspadaan saat kondisi ternak menurun.

“Informasi seperti ini penting untuk situasi di musim kering,” katanya.

“Jika ada pemberitahuan dini, anda tentunya berpeluang melakukan pengurangan stok ternak dan diharapkan bisa dilakukan sebelum peternak lain membanjiri pasar,” katanya.

Tidak menggantikan manusia

Meskipun ini merupakan kemajuan teknologi peternakan, Jak Andrews mengatakan masih jauh untuk bisa menggatikan manusia dengan robot.

“Saya tentunya berpikir bahwa manusia akan tetap menjadi bagian integral dalam menjalankan peternakan di masa depan,” katanya.

Des Carey melakukan survey di peternakan Newcastle Waters
assistant manager Peternakan Newcastle Waters mensurvey lahan peternakan mereka.

ABC News: Kristy O’Brien

“Saya pikir orang dan teknologi dapat bekerja berdampingan – di lahan peternakan,” paparnya.

Diterjemahkan pukul 17:00 WIB, 21/5/2017 oleh Iffah Nur Arifah. Simak beritanya dalam Bahasa Inggris di ABC News.