ABC

Peternak Australia Geram atas Kenaikan Tarif Ekspor

Dewan Eksportir Ternak Australia (ALEC) kecewa dan geram atas langkah Pemerintah Federal yang menaikkan tarif ekspor ternak hidup dan membebani hingga 60%dari total nilai ekspor.

Para eksportir ternak Australia mengatakan, tarif yang dikenakan pemerintah kepada golongan mereka akan merusak semangat kompetisi internasional pada sektor ini.
Departemen Pertanian Australia tengah mengkaji ulang tarif untuk beberapa layanan seperti inspeksi, pendaftaran, pengolahan, dan sertifikasi ekspor ternak.

“Kami sejujurnya menilai keputusan ini cukup keterlaluan dan memandang hal ini sebagai kebobrokan birokasi di tengah upaya untuk memperbaiki nilai akhir laporan keuangan Departemen Pertanian,” ucap Pimpinan ALEC, Alison Penfold.

Ia yakin bahwa kenaikan tarif per 1 Juli akan membuat beberapa eksportir berhutang dan sebagian lainnya bangkrut.

“Saya mendengar apa yang dikeluhkan para anggota saya dan itulah yang mereka sampaikan dan sudah kami sampaikan pula ke Departemen. Kami, yang berada di bisnis ini, menghadapi biaya regulasi termahal dari ratusan negara lain di seluruh dunia yang mengekspor ternak,” keluh Alison gusar.

Lebih lanjut ia mengutarakan, para eksportir kini meminta pemerintah untuk membuat perubahan mendesak pada sektor pelayanan guna mengimbangi regulasi tarif ekspor baru.

Departemen Pertanian membela mati-matian kebijakan mereka untuk menaikkan tarif ekspor ternak hidup dari Australia.

“Saat ini, Departemen Pertanian menghabiskan 10,1 juta dolar per tahun dalam hal sertifikasi ekspor ternak dan layanan ‘Sistem Penjaminan Rantai Pasokan Eksportir’ (ESCAS), namun hanya mampu mengumpulkan 6,5 juta dolar untuk membayar layanan tersebut. Kerugian ini adalah penyumbang terbesar dari deficit operasional departemen kami selama 3 tahun belakangan ini dan tak bisa diteruskan begini,” terang juru bicara departemen dalam sebuah pernyataan.