ABC

Peternak Aborigin bersatu, Mengundang Investor China

Di Australia utara, sejumlah pemilik tanah Aborigin berharap investor China akan membantu menghidupkan kembali industri peternakan mereka.

10 peternakan Aborigin terbesar Australia bersatu dan bekerjasama dengan harapan menarik investasi asing dan menciptakan lapangan pekerjaan.

Aboriginal Pastoral Co-op bertujuan menggabungkan semua sumber daya dari peternakan-peternakan guna memproduksi ternak yang lebih baik dan mempekerjakan lebih banyak pekerja Aborigin, serta berharap investor China akan mendanai rencana perluasannya.

Wayne Bergmann, CEO dari Indigenous development trust KRED, adalah orang dibalik proyek tersebut.

"Setelah kami melakukan penilaian bersama, ternyata rencana ini bisa jalan," katanya.

Di tepi Sungai Ftizroy, suatu keputusan hukum yang sudah 18 tahun diproses memberi harapan lebih jauh kepada para pemimpin Aborigin.

Hak ulayat atas tanah seluas 26-ribu kilometer persegi, antara Derby dan Broome dan mencakup Sungai Fitzroy, diserahkan kepada suku Nyikina Mangala.

Ketika Bergman mulai mencari investor, ia mencari sampai ke luar Australia.

"Mereka berbisnis disini melakukan eksplorasi mineral, minyak dan gas di kawasan ini. Mengapa tidak memperkuat kerjasama dalam bisnis patungan dengan para pemilik tanah tradisional, orang-orang Aborigin disini?" katanya.

Negosiasi awal menegaskan, kepemilikan tanah dan lapangan kerja untuk orang-orang Aborigin harus dijamin.

Aboriginal Pastoral Co-op bekerjasama erat dengan konsorsium China ASF Group untuk menarik investor asing.

Direktur ASF Group, Min Yang, terbang dari Hong Kong untuk menghadiri hari bersejarah suku Nyikina Mangala.

Dengan struktur hukum sudah hampir rampung, investor akan segera datang, dan Min Yang berpendapat, tidak akan lama lagi.