Peter Kismartoni Pemain Sirkus Terkenal Dunia Asal Melbourne
Pemain sirkus terkenal Peter Kismartoni mengaku sebenarnya tidak mau ikut pelajaran senam ketika orangtuanya mengantarkannya ke kursus untuk pertama kalinya.
Ketika itu dia baru berusia lima tahun. Namun mengingat orangtua yang sangat menyukai olahraga, saudara perempuannya sudah lebih dahulu ikut dan adik laki-lakinya juga tidak ketinggalan, dia pun menemukan hasrat pada olahraga yang kelak membuatnya menjalani kehidupan seperti sekarang.
Pekan ini, 10 tahun setelah video yang menampilkan adegan rekayasa perkelahian dan pemberontakan, Peter Kismartoni, dari daerah Croydon di Melbourne, kembali ke kampung halamannya itu sebagai bintang TORUK Cirque Du Soleil – The First Flight.
Kreativitas Cirque du Soleil mendekati sutradara dan produser film veteran dari Hollywood James Cameron (Avatar, Titanic, The Terminator trilogy) untuk mendapatkan inspirasi untuk sebuah pertunjukan baru.
Peter menekuni kehidupan sirkus untuk pertama kalinya di Las Vegas setelah pelatih senamnya mengenalkan Peter pada seorang pencari bakat yang kebetulan sedang berada di Melbourne ketika itu.
Dia kemudian ditawari pekerjaan di Las Vegas dan hanya dalam beberapa pekan saja sudah berada di atas panggung melakukan dua pertunjukkan semalam di MGM Grand Resort and Casino, di kawasan malam di Las Vegas Strip yang terkenal.
Kehidupan di jalanan
Setelah tujuh tahun dan ikut dalam 3.000 pertunjukan lebih, Peter menjajal kesempatan untuk menjadi bagian sebuah tur global sirkus yang masih dalam tahap awal.
TORUK memulai tahap ‘penciptaan’ di Montreal pada tahun 2015. Para sutradara dan pemain artistik bekerja selama berbulan-bulan mengembangkan karakter dan koreografi baru.
Peter mencintai kehidupan yang selalu berpindah-pindah tapi mengakui hal itu bisa menjadi sangat sulit, terutama bagi ibunya yang ingin sekali dia pulang ke rumah.
“Ibuku sangat merindukan saya. Tapi tentu saja dia senang dengan apa yang saya kerjakan,” katanya.
“Sebaliknya ayahku justru bilang, ‘jangan pulang, ini cara mengagumkan melihat dunia, jangan simpan uang kamu, nikmati saja hidup ini’,” jelasnya.
Perhatian penonton dan petualangan tanpa henti bisa menjadi hal yang sangat menggembirakan, namun bagi Peter, tampil untuk orangtuanya dan penonton di kampung halamannya di Melbourne menjadi sensasi terbesar seluruh penampilannya.
“Bagiku, di sinilah semuanya berawal. Di sinilah saya mempelajari keterampilan saya. Makanya kembali dan tampil di sini seperti menggenapkan kegembiraan,” katanya.
“Bukan hanya bagi keluarga yang membawaku ke gymnastik selama bertahun-tahun. Tapi juga bagi semua orang yang pernah melatih dan berkeringat bersama saya.”
Kisah TORUK berlangsung di dunia mitos Pandora, ribuan tahun sebelum kejadian yang digambarkan dalam film Avatar tahun 2009.
Cameron pernah menjelaskan bahwa rangkaian cerita dan karya seni dalam dunia mimpi Cirque du Soleil telah mengilhami visinya untuk film yang kemudian menjadi film terlaris di dunia sepanjang masa.
Apa yang dimulai pada 1980-an sebagai sekelompok seniman di sebuah desa kecil di dekat Quebec, Kanada, kini tumbuh berkembang menjadi kekuatan artistik global, menjangkau lebih dari 150 juta orang di 300 kota.
Cameron berpengaruh besar pada arah kreatif dari pertunjukan ini. Mulai dari koreografi baru sampai rincian kostum dan makeup yang rumit. Semuanya harus mendapatkan persetujuannya terlebih dahulu.
Tokoh-tokoh papan atas Hollywood dikenal sering berada di belakang panggung usai pertunjukan ini. Mereka memberikan pujian kepada para pemain yang berhasil menghidupkan dunia mitos tersebut dalam pertunjukan mereka.