ABC

Petani Rumput Laut Tmor Barat Ajukan Class Action

Firma hukum di Australia Maurice Blackburn mengajukan gugatan class action atas nama petani rumput laut Timor Barat Indonesia, berkenaan dengan pencemaran minyak dari kilang yang terbakar di Laut Timur bulan Agustus 2009.

Tumpahan minyak dari kilang Montara ini disebabkan oleh ledakan besar, yang disebut sebagai blowout, dari sumur minyak yang dibor oleh perusahaan minyak asal Thailand PTT Exploration and Production Public Company (PTTEP).

Manajer Maurice Blackburn untuk negara bagian NSW Ben Slade mengatakan lebih dari 13 ribu petani Indonesia menjadi bagian dari class action yang diajukan di pengadilan Federal di Sydney.

Class action itu menuntut ganti rugi sebesar $ 200 juta.

Firma hukum ini menuntut PTTEP Australasia (Ashmore Cartier) Pty Ltd, anak perusahaan dari PTTEP.

Slade mengatakan para petani ini mengajukan tuntutan akibat kerusakan lingkungan yang mempengaruhi pendapatan mereka.

“Mereka mengajukan kompensasi atas kerugian dan penderitaan yang disebabkan oleh kecerobohan pengelola kilang minyak tersebut.” kata Slade.

“Kami mengatakan kerugian itu mencapai ratusan juta dolar. Menurut penilaian kami, mereka berhak mendapat ganti rugi sekitar $ 200 juta.”

Keadaan sangat bagus sebelum kecelakaan terjadi

Salah seorang petani rumput laut Daniel Sanda akan menjadi penggugat utama dalam kasus ini. Sanda adalah seorang petani yang tinggal di Pulau Rote.

Slade mengatakan PTTEP Australasia memiliki kewajiban untuk membantu para petani yang menjadi korban tumpahan minyak tersebut.

“Keadaan di sana sebelum kejadian sangat bagus, dan panenan sangat bagus di tahun 2008, namun di akhir tahun 2009, semuanya berhenti dan tanaman mereka mati.” kata Slade.

“Ini kecelakaan yang mengerikan dan perusahaan selama bertahun-tahun berusaha menghindari pembayaran kompensasi bagi para petani yang sudah banyak menderita.”

Mereka memerlukan waktu bertahun-tahun untuk bisa kembali melakukan produksi normal.

Slade mengatakan tim hukum mereka akan menggantungkan diri pada catatan resmi dari pemerintah Indonesia sebagai barang bukti, meski dia mengakui bahwa kasus ini adalah kasus yang sulit.

“Kasus ini dipenuhi dengan berbagai masalah. Analisa mengenai kerugian memang sulit, namun ada catatan, dan juga warga membayar pajak.” katanya.

“Semua catatan ada, namun pekerjaan besar untuk mengumpulkan semuanya.”

Sepuluh kolam renang minyak setiap hari mencemari selama 10 minggu

Pencemaran minyak ini terjadi di perairan Australia, 700 kilometer di barat Darwin, dan 250 kilometer jauhnya dari Pulau Rote di Indonesia.

Diperlukan waktu 10 minggu untuk menghentikan kucuran minyak tersebut, dan diperkirakan 300 ribu liter mencemari Laut Timur setiap harinya, sama dengan 10 isi kolam renang ukuran Olimpiade.

PTTEP Australasia mengelola lapangan minyak Montara, dan lapangan gas Cash Maple di Laut Timur, mempekerjakan lebih dari 200 orang di Perth, Darwin dan Laut Timor.

PTTEP terdaftar sebagai perusahaan publik di bursa Thailand, dan mengelola sekitar 40 proyek di berbagai belahan dunia, dengan pekerja sekitar 4 ribu orang.

Di tahun 2013, empat tahun setelah penceemaran, PTTEP Australasia mengatakan bahwa Laut Timor sudah dinyatakan ‘bersih’ oleh Program Pemantauan Lingkungan Montara, badan yang dibuat oleh PTTEP dan pemerintah Australia.

Pencemaran minyak terburuk dalam sejarah Australia

Sebuah komisi penyelidikan yang dibentuk untuk menyelidiki kasus pencemaran minyak Montara ini mengatakan bahwa ‘ini adalah pencemaran terburuk yang pernah terjadi di industri minyak lepas pantai Australia.”

Penyelidikan mengatakan bahwa PTTEP Australasia (PTPAA) tidak melakukan pengelolaan yang bertanggung jawab di sana.

“Banyak kesalahan prosedur besar yang dilakukan perusahaan tersebut yang kemudian menyebabkan blowout.” kata penyelidikan.

Komisi juga mengkritik Departemen Sumber Daya Northern Territory (NT DOR) sebagai ‘regulator yang tidak menjalankan tugas dengan baik.”

“Cara regulator bekerja membuat mereka tidak memiliki kesempatan untuk menemukan praktek buruk yang dilakukan oleh PTPAA.”

Dalam kasus ini, badan pengawas yang berfungsi sebagai anjing penjaga tidak menyalak."

Diterjemahkan pukul 16:00 AEST 3/8/2016 oleh Sastra Wijaya. Simak beritanya dalam bahasa Inggris di sini