ABC

Petani Gandum Australia Khawatirkan Nasib Ekspor ke Indonesia

Isu penyadapan telepon Australia kepada sejumlah pejabat pemerintah Indonesia memicu kekhawatiran petani gandum di Australia Barat. Mereka takut isu ini akan berdampak terhadap ekspor gandum mereka ke Indonesia.

Indonesia sampai saat ini tercatat sebagai importir gandum terbesar dari kawasan Australia Barat. Karenanya petani gandum di wilayah itu khawatir isu penyadapann telepon yang membuat marah otoritas Indonesia ini akan mempengaruhi ekspor gandum mereka.

Namun Dr. Nasir Azudin, penasehat teknis kelompok eksportir gandum dariAustralia Barat ke pasar Asia CBH menepis kekhawatiran itu. Ia mengatakan gandum merupakan unsur penting dalam makanan pokok seperti roti dan mie dan importir utama, yang sebagian besar adalah perusahaan swasta, telah berkomitmen untuk tetap mengambil gandum dari Australia.

“Kita belum dengar respon negative dari konsumen kita di Indonesia,” katanya.

“Gandum merupakan bahan makanan penting di Indonesia, dan merupakan bahan makanan penting di Indonesia, saya yakin pabrik tepung di Indonesia tidak akan bereaksi negatif.

“Mereka sudah berkomitmen membeli gandum dari kita sampai pertengahan tahun depan,”

“Setelah kontrak perjanjian itu selesai baru kita bisa melihat apakah insiden ini akan berdampak atau tidak, dan saya yakin ketika itu isu ini sudah selesai,” katanya.

Dr Azudin berencana mengunjungi Indonesia beberapa pekan mendatang untuk membicarakan alokasi gandum tahun 2014.

“Jika ada respon negatif, kita akan berusaha mengukurnya, namun saya yakin hal itu tidak diperlukan dalam kerjasama dengan Indonesia," katanya.

"Anda berbicara tentang menyelamatkan muka tapi ada cara yang logis untuk melakukannya, bukan membahayakan negara Anda sendiri."