ABC

Petani Australia Sering Sumbangkan Sisa Panen yang Tak Terjual

Petani di pedalaman New South Wales, Australia, sering mendonasikan sisa panen mereka yang tidak terjual. Rata-rata setiap minggunya mereka menyumbangkan 70 kg hasil panen ke berbagai badan amal.

Sisa panen di daerah Coffs Harbour yang disumbangkan ini dikumpulkan oleh LSM setempat bernama REAP, yang bekerja atas nama program bantuan makanan OzHarvest.

Produk seperti sayuran dan bahan makanan lainnya kemudian disalurkan ke 24 LSM termasuk dapur umum bagi kaum gelandangan, pusat penampungan pencari suaka, hingga sekolah-sekolah.

Julie Ferguson dari REAP menjalankan kegiatan pengumpulan ini bersama delapan voluntir.

"Selalu berbeda setiap hari, rasanya seperti merayakan natalan setiap hari," katanya kepada ABC.

"Melihat wajah orang yang membutuhkan makanan, yang benar-benar lapar, dan melihat bahan makanan yang datang, sangat ,membahagiakan," kata Ferguson.

Para voluntir REAP mengumpulkan sisa panen petani di kota kecil itu setiap hari Kamis di pasar setempat.

Salah seorang petani bernama David Timms selalu menyumbangkan hasil pertaniannya ke REAP.

"Saya menanam kentang, pumpkin, sayuran, bawang putih, juga memelihara ayam petelur," jelasnya.

"Julie mengajak kami sekitar enam bulan lalu, dan sejak itu kami selalu menyumbang," jelasnya.

Sebelumnya, sisa-sisa panen kebun Timms biasanya dijadikan makanan untuk ayam petelur.

Petani lainnya bernama Gabrielle Pennington memelihara sapi dan juga membuat berbagai kue dan biskuit di rumahnya.

Kue-kue buatannya sangat terkenal di pasar setempat, dan jika ada yang tersisa ia selalu menyumbangkannya ke REAP.

Menurut Ferguson, selain di pasar Coffs Coast, ia juga mengoleksi sumbangan dari pasar di daerah Harbourside. Dari tempat ini biasanya petani menyumbangkan buah dan sayuran.

Selain dari kalangan petahi, LSM ini pun mengumpulkan sumbangan roti dan kue-kue dari toko-toko lokal di daerah itu.