ABC

Pesawat Tempur Australia Serang Gua dan Bunker ISIS

Serangan udara akhirnya dilancarkan setelah pasukan Australia menemukan sebuah jaringan gua tersembunyi dan tempat perlindungan bawah tanah atau ‘bunker’ di Irak. Serangan ini menewaskan 100 anggota ISIS.

Serangan, yang ditujukan pada jaringan gua dan terowongan di dekat Kirkuk tersebut, dilakukan sekitar seminggu yang lalu, setelah kru Super Hornet Angkatan Udara Australia mendapati pergerakan orang di sepanjang sisi gunung dan kemudian menghilang.

Dalam pertemuan terakhir di markas pertahanan Canberra, yang membahas operasi tersebut, Laksamana Madya David Johnston menjelaskan bagaimana operator sistem persenjataan Super Hornet mengamati pergerakan anggota ISIS keluar masuk gua dan ‘bunker’, yang tersembunyi di bukit.

Pesawat tempur Super Hornet Angkatan Udara Australia terlibat dalam serangan udara melawan anggota ISIS di Kirkuk, Irak, dan menewaskan 100 militan. (Foto: Defence Force)

Hasil investigasi menegaskan bahwa para anggota ISIS bergerak di bawah tanah, dan dalam waktu 24 jam saja, serangan udara koalisi dilakukan.

Sebanyak 44 target diserang, dengan didukung oleh serangan darat besar-besaran oleh pasukan Kurdi.

Serangan di Kirkuk ini hanyalah salah satu dari sejumlah misi sukses yang diterbangkan oleh Super Hornet Angkatan Udara Australia, dalam beberapa minggu terakhir.

Pasukan Australia juga mengambil komando operasi terhadap sebuah pabrik di Mosul, yang digunakan untuk membuat alat peledak. Pabrik inipun rusak parah.

Selain serangan ofensif, pasukan udara Australia juga terlibat dalam misi kemanusiaan di sekitar Gunung Sinjar.

Laksamana Madya Johnston mengatakan, pasukan koalisi yakin ‘kemajuan ISIS di Irak telah tertahan’.

"Ada pergeseran momentum tetapi tidak konsisten," katanya.

Pasukan Irak sendiri berhasil mengatasi wilayah utara dan selatan negara itu, tetapi pendekatan pasukan Barat ke Pemerintahan Irak masih cukup rapuh.