ABC

Pesawat Luar Angkasa ‘Rosetta’ dalam Tahap Final Pendaratan ke Komet

Warga Australia memainkan peran penting dalam misi luar angkasa terumit sejak era pendaratan ke bulan, yakni sebuah upaya untuk mendaratkan pesawat luar angkasa ke sebuah komet.

Cuaca baik dan rendahnya gangguan radio yang dimiliki kota ‘New Norcia’, 2 jam dari Perth, membuatnya pas sebagai tuan rumah bagi antena satelit yang digunakan untuk berkomunikasi dengan ‘Rosetta’.
Diluncurkan oleh Badan Luar Angkasa Eropa, pesawat luar angkasa ‘Rosetta’ menjadi pesawat luar angkasa pertama yang berusaha mendaratkan diri ke komet, sebuah tahapan penting dalam misi luar angkasa yang diharapkan para ilmuwan dapat membantu menguak beberapa rahasia sistem tata surya.

Pesawat ‘Rosetta’ telah menempuh jarak 6 milyar kilometer dan menggunakan daya gravitasi Bumi dan Mars untuk bergerak menuju komet seluas 5 kilometer itu.

Kini, komet itu telah berjarak 100 kilometer dari ‘Rosetta’ dan misi ini pendaratan memasuki tahap pendekatan final.

Penasehat ilmiah senior di Badan Luar Angkasa Eropa, Mark McCaughrean, mengatakan, ia berharap proyek ini dapat menyingkap jawaban atas sejumlah ‘pertanyaan maha besar’.

“Dari mana kita berasal? Dari mana sistem tata surya tempat kita hidup berasal? Bagaimana sistem ini bisa terjalin? Dan bagaimana air bisa sampai ke planet yang kita tinggali?,” urainya.

Ia menambahkan, “Selama 10 tahun, kami telah berada dalam sebuah mobil yang membawa kami ke Disneyland ilmiah dan kami bahkan belum keluar mobil dan melihat apa yang ada di luar jendela, ini benar-benar mengherankan,” umpamanya.

Keterkaitan Australia dengan misi ‘Rosetta’

Insinyur asal Sydney, Warwick Holmes, yang membantu membangun pesawat luar angkasa itu dan sebuah antena satelit di New Norcia, 2 jam dari Perth, telah menjadi sosok vital dalam urusan komunikasi dengan ‘Rosetta’.

“Saya bekerja 4,5 tahun di proyek ini, lebih dari 8000 jam dan tiap hari, saya tadinya pergi dan menyentuh benda ini dan tadinya tak pernah terlintas di benak saya betapa pentingnya ini atau…apa yang akan terjadi 10 tahun dari sekarang. Ini hanyalah sekotak perangkat elektronik,” ujarnya.

Warwick mengatakan, sebagai seorang insinyur, ia ‘terlibat dalam bagian paling menyenangkan dari pembangunan dan uji coba pesawat luar angkasa itu’.

“Bisa terlibat dalam misi yang menarik, upaya pertama manusia untuk berada di orbit komet dan melakukan pendaratan, adalah sesuatu yang belum pernah saya bayangkan selama hidup,” tuturnya.

Dan sepanjang fase kritis dari misi ‘Rosetta’ berlangsung, sebuah antena seberat 600 ton dan sepanjang 35 meter, yang terletak 2 jam dari kota Perth, menolong untuk menyampaikan sinyal terjernih dari keseluruhan misi.

Cuaca baik dan rendahnya gangguan radio yang dimiliki New Norcia, membuatnya pas sebagai tuan rumah antena tersebut namun para ilmuwan memiliki satu rintangan yang harus diatasi. Kota ini adalah tempat berdiamnya para biarawan Katolik Roma.

Biarawan Dom Chris Powers mengingat dengan jelas kunjungan pertama para ilmuwan itu.

“Itu adalah sebuah kejutan bagi kami. Di sebuah minggu siang, seorang ilmuwan Spanyol datang dan membunyikan bel. Ia berkata bahwa ia tertarik untuk mencari tempat yang cocok bagi stasiun luar angkasa, yang tentunya bukan pertanyaan yang anda harapkan di suatu minggu siang pada jam istirahat. Ada beberapa orang yang bertanya kepada kami: tidakkah anda khawatir mereka mungkin tak menemukan satu orang-pun di atas sana?,” begitu kenang sang Biarawan.

Ia juga menyebut proyek tersebut sebagai sebuah ‘perkawinan yang sangat bahagia’.

“Para ilmuwan dan insinyur yang datang ke sini benar-benar tertarik dengan gaya hidup kami, bergabung dengan kami untuk ibadah, dan ikut mencuci dari waktu ke waktu,” tuturnya.

‘Rosetta’ kini akan menghabiskan beberapa bulan ke depan untuk memetakan komet tersebut sebelum melakukan upaya pendaratan akhir pada bulan November.