ABC

Perusahaan Penggemukan Sapi Indonesia Jual Lahan

Perusahaan penggemukan sapi potong asal Indonesia, menjual lahannya di Kawasan Australia Utara. Perusahaan tersebut lebih ingin berfokus pada backgrounding, istilah bagi tahap produksi ternak yang dimulai setelah penyapihan, sebelum digemukkan.

Perusahaan asal Indonesia, Great Giant Livestock, atau GGL, telah menawarkan lahan ternak Willeroo Station, 120 kilometer barat daya dari kawasan Katherine, untuk dijual. Perusahaan GGL membeli lahan ini tiga tahun lalu dari Sultan Brunei.

GGL adalah salah satu operator pakan ternak terbesar di Indonesia, yang mengimpor sekitar 50.000 ekor sapi dari Australia per tahun.

Penasihat Australia untuk GGL, Peter Watkins, mengatakan Willeroo Station hanya menyediakan sekitar 3.000 pejantan per tahun kepada perusahaan pakan, sehingga properti tersebut tidak lagi sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

“Selama dua tahun terakhir ini, kami memiliki sapi, memproduksi pejantan, dan menyiapkan bibit ternak di Australia, untuk kemudian diekspor ke Indonesia,” kata Peter.

“[GGL] akan memperluas. Berkonsentrasi pada backgrounding daripada mengembangbiakkan adalah alasan utama mengapa Willeroo menjualnya.”

“Pilihannya adalah terus mencoba dan menghasilkan pejantan hingga 8.000 atau 10.000 ekor per tahun, tentu ini memerlukan investasi besar, atau investasi yang sama untuk membeli dan menyewakan lahan untuk keperluan backgrounding.”

Peter mengatakan GGL akan terus membeli ternak dari Kawasan Australia Utara dan kemungkinan akan mencari properti ternak lain di kawasan yang sama.

“[GGL] masih memiliki komitmen dengan pemilik lahan di wilayah Katherine dan rencananya kemungkinan akan memperluasnya. Saat pasar Indonesia kembali ke operasi tradisional, di mana sapi Australia sedikit lebih kompetitif dari kerbau India yang saat ini mereka dapatkan, “katanya.

Cattle yards on Willeroo Station
Lahan perternakan Willeroo Stationdi Kawasan Australia Utara

Facebook: Willeroo Station

“Saya sama sekali tak akan terkejut jika [GGL] membeli lahan untuk backgrounding bukan untuk pengembangbiakkan di masa depan.

“Mungkin ada di daerah Katherine, di atas kawasan Douglas Daly, tapi [GGL] tidak akan terburu-buru.”

“Kami akan membina hubungan dengan pemilik lahan lain yang sudah kita kenal sebelumnya, dan tetap melakukan urusan yang sudah terjalin.”

GGL telah menginvestasikan sekitar $4 juta, sekitar Rp 40 miliar, untuk mengembangkan lahan ternak Willeroo Station, terutama di sekitar infrastruktur air, pagar dan halaman.

Properti itu dijual dengan sekitar 21.500 ekor sapi ternak jenis Brahman, yang sebagian besar berwarna abu-abu.

Diterbitkan oleh Erwin Renaldi pada Senin 1/05/2017 pukul 13:30 AEST dari laporan dalam bahasa Inggris di ABC News.