ABC

Perusahaan Pengelola Kena Audit, Layanan Sampah di Australia Dihentikan

Layanan pengangkutan sampah di banyak kota di Australia dihentikan menyusul sebuah perusahaan pengelola sampah terbesar di Australia terpaksa menghentikan operasional keseluruhan armadanya.

Transpacific merupakan perusahaan yang melakukan pengumpulan dan pengelolaan sampah serta air limbah di sejumlah kota di Australia.

Perusahaan berbasis di Queensland itu tengah melakukan audit keamanan dan kelaikan terhadao  2,800 armada truknya, menyusul kecelakaan fatal yang melibatkan salah satu armadanya di Adelaide Senin lalu.

Sebuah truk sampah Transpacific menabrak 3 mobil di persimpangan dan menewaskan seorang laki-laki dan wanita, serta dua Korban lainnya masih dalam kondisi kritis termasuk sang pengemudi truk sampah.

Polisi hingga kini masih menyelidiki  kemungkinan adanya kerusakan pada rem atau ada pelanggaran batas kecepatan kendaraan dalam insiden kecelakaan ini.

Transpacific mengatakan armada truk sampah miliknya telah melaksanakan pelatihan keselamatan. Perusahaan ini juga mengklaim pihaknya akan terus mengumpulkan bukti-bukti dan akan bekerjasama dengan polisi dan regulator.

Transpacific memegang 100 lebih kontrak kerjasama pengelolaan sampah dan limbah dengan dewan kota di seluruh negara bagian.

Layanan pengumpulan sampah oleh Transpasific antara lain terjadi di Kota Kerbside, Darwin. juru bicara dewan kota, Luccio Cercarelli mengkhawatirkan dampak dari dihentikannya pengangkutan sampah di kotanya.

"Pada tingkat ini dampaknya masih terjadi di lebih dari 5 kota saja di pinggiran, namun kalau ada penundaan pengumpulan sampah selama 24 jam dalam porsi pengumpulan hari ini maka akan ada dampak beruntun pada pengelolaan kota kami,” katanya.

Berhentinya pengumpulan sampah juga dialami puluhan ribu rumah di Perth dan Australia Barat serta New South Wales.

Kondisi ini membuat dewan kota Ashfield di Sydney Barat mengaku kecewa dengan macetnya pengumpulan sampah diwilayahnya.

Lucille McKenna mengatakan warga akan sangat tidak puas ketika mengetahui sampah mereka tidak diangkut.

"Jadi kita menghadapi dua dilemma, pertama kemungkinan kendaraan pengangkut sampah kita tidak layak pakai dan ada juga kemungkinan sampah-sampah warga tidak akan diangkut dalam jangka waktu yang cukup lama,”

Keputusan ini juga berimbas di Victoria, pengumpulan sampah ditiadakan untuk kawasan Benalla, dan Geelong. Sementara pengangkutan sampah di Melbourne tidak terdampak.

Sementara di Queensland, sejumlah kawasan termasuk Cairns dan Rockhampton meraskan dampak dari penghentian layanan pengangkutan sampah ini.

Juru bicara Transpacific, Megan Taylor mengatakan belum pasti berapa lama penghentian operasi armada truk sampahnya akan berlangsung di Australia Barat.

"Kendaraan kami masih perlu dipastikan aman sebelum bisa kembali lagi dioperasikan di jalan,” katanya.

"Untuk sementara kita tidak melakukan pengumpulan sampah,” tambahnya.

Sementara itu dari pihak Serikat Pekerja Transportasi (TWU) mengatakan penghentian layanan pengangkutan sampah ini menekankan kekhawatiran yang berlangsung lama mengenai keamanan para pengemudi.

Presiden TWU nasional, Ray Wyatt mengatakan truk yang terlibat kecelakaan fatal di Adelaid sudah berusia 30 tahun, sementara pengemudinya berusia 20 tahunan, dan baru saja bekerja selama sepekan.

Data TWU juga menunjukan pengemudi truk merupakan pekerjaan yang paling berbahaya Australia dengan 330 orang tewas setiap tahun dalam kecelakaan di jalan.