Perusahaan Australia Tangguhkan Ekspor Daging ke Russia Terkait MH17
Sebuah pabrik pemrosesan daging Australian Lamb Group, di Negara Bagian Victoria, Australia, menangguhkan ekspor daging sapinya ke Rusia sebagai 'pesan kuat' kepada Presiden Vladimir Putin, terkait bencana pesawat MH17.
Pesawat penumpang MH17 ditembak jatuh oleh rudal darat-ke-udara di atas daerah timur Ukraina, menewaskan 298 penumpang serta awak di dalamnnya, termasuk 37 warga Australia.
Diyakini, pemberontak dukungan Rusia telah menembak jatuh pesawat MH17, dan para pemimpin dunia, termasuk PM Australia Tony Abbott, telah mengecam respon Rusia terhadap tragedi itu.
Australian Lamb Group mengekspor daging sapi dan burung mutton selama bertahun-tahun, dan manajer direkturnya John Verrall mengatakan, keputusan ini telah dipertimbangkan masak-masak.
"Australia Lamb Grup ingin mengirim pesan kuat kepada Presiden Putin bahwa kami, sebagai sebuah perusahaan Australia tidak akan menutup mata terhadap ditembak jatuhnya pesawat MH17, dan operasi pemulihan di lokasi kecelakaan," kata John Verrall dalam sebuah pernyataan.
"Keputusan itu telah berdampak pada bisnis kami, tapi kita harus berdiri untuk warga Australia yang telah kehilangan nyawa mereka di tangan kaum separatis yang dilaporkan didukung oleh Presiden Putin."
Perusahaan itu mengatakan, memiliki beberapa pesanan yang menunggu dikirim, yang akan dialihkan ke tujuan alternatif, sebagai bagian dari keputusan tersebut.
Perusahaan Australian Lamb Group itu memproses sampai 1,7 juta sapi dan burung mutton setiap tahun, yang juga dikirim ke China,Timur Tengah dan Asia Tenggara.
Ian Feltman dari Victorian Farmers Federation mengatakan, bahwa dia menghormati pendirian yang diambil oleh perusahaan tersebut, tetapi dikatakannya, hal itu tidak biasa.
John Verall mengatakan, dia berharap langkah-langkah seperti ini akan mendorong Presiden Putin 'agar melakukan hal yang benar dan layak'.