Perusahaan Australia di Papua Nugini Bantah Terkait ISIS
Perusahaan pengolahan kayu milik Australia yang beroperasi di Papua Nugini membantah tuduhan adanya keterkaitan dengan kelompok teroris ISIS. Tuduhan tersebut muncul dalam suratkabar lokal Post Courier.
Perusahaan bernama Cloudy Bay Sustainable Forestry Ltd (CBSFL) itu menyatakan sangat terganggu dengan pemberitaan tidak berdasar tersebut, dan menuntut permintaan maaf.
"CBSFL menegaskan, isi pemberitaan mereka sama sekali bohong dan penuh kekeliruan," demikian pernyataan perusahaan itu.
"CBSFL menyatakan, seluruh pegawainya menolak dan mengutuk terorisme, dan bahkan ada pegawai kami yang dikenal luas sering mengkritik terorisme," tambahnya.
Post Courier memuat pemberitaan itu hari Rabu (3/9/2014), yang menuduh adanya perusahaan Australia di Papua Nugini yang pemiliknya berasal dari keluarga yang terkait dengan kelompok teroris internasional.
Bukti-bukti tuduhan itu tidak begitu jelas selain tuduhan mengenai adanya hubungan kekeluargaan antara pemilik perusahaan dengan terpidana atau tersangka teroris.
Perdana Menteri Papua Nugini Peter O'Neill menanggapi pemberitaan itu dan secara langsung menyebutkan nama perusahaan CBSFL.
"Kemungkinan perusahaan itu terlibat mendanai kelompok teroris sangat memprihatinkan," kata O'Neill, merujuk kepada kelompok ISIS.
"Rakyat kita cinta damai, mereka warga Kristiani, mereka tidak memerlukan perusahaan semacam itu di Papua Nugini," katanya.
"Badan intelijen kita bekerja sama dengan lembaga serupa dari negara lain untuk menangani masalah ini," tambah O'Neill.
Komisi Tinggi Australia di Port Moresby mengaku tidak tahu menahu dengan tuduhan tersebut.
"Kami tidak tahu bahwa ada orang Australian di Papua Nugini yang dicurigai terlibat terorisme," demikian pernyataan Komisi Tinggi.
Website perusahaan Cloudy Bay memuat nama Mamdouh Elomar sebagai pimpinan perusahaan dan saudaranya bernama Ibrahim Elomar sebagai direktur pelaksana.
Saat ini, anak dari Mamdouh Elomar bernama Mohamad merupakan orang yang sedang dicari oleh Polisi Federal Australia karena memposting foto-fotonya bersama kepala terpenggal di Suriah. Mohamad dalam postingan itu mengaku sebagai pejuang ISIS.
Saudara Mamdouh Elomar bernama Ahmed Elomar, dipenjara karena menyerang polisi dalam kerusuhan di Hyde Park tahun 2012.
Saudara lainnya bernama Mohamed Ali Elomar, sedang menjalani hukuman penjara 21 tahun karena perannya dalam rencana serangan teror di tahun 2005.
Pada hari yang sama dengan pemuatan berita tuduhan di Post Courier di Papua Nugini, sebuah koran lokal di Australia, The Australian, memuat artikel mengenai Mamdouh Elomar yang mempromosikan Islam moderat di Australia.
Koran The Australian menyebutkan bahwa Mamdouh Elomar mengaku muak dengan perilaku anaknya dan ia merasa sangat malu.
Cloudy Bay Sustainable Forestry Ltd menyatakan tuduhan tersebut bermuatan politis.
"CBSFL mendesak Post Courier untuk menarik artikel tersebut dan meminta maaf secara terbuka," katanya.