ABC

Persija Pulang ke Jakarta Tanpa Marko Simic yang Dituduh Lakukan Pelecehan di Australia

Meski sempat memperkuat Persija saat bertanding melawan tim sepakbola Australia, Newcastle Jets dalam kualifikasi Liga Champions Asia, Selasa sore (12/02), striker Marko Simic tidak bisa kembali ke Indonesia karena menunggu proses pengadilan terkait kasus pelecehannya.

Warga kebangsaan Kroasia yang telah bergabung dengan Persija sejak akhir 2017 lalu telah dituduh melakukan tindakan tak senonoh kepada salah satu penumpang perempuan di pesawat yang mereka tumpangi ke Sydney, hari Minggu lalu (10/02).

Sejumlah media di Australia melaporkan jika perempuan tersebut memberitahu awak kabin bahwa Marko telah memegang-megangnya tanpa keinginannya.

Laporan tersebut diteruskan kepada petugas bandara Sydney dan Kepolisian Federal Australia sudah menunggunya sebelum pesawat yang membawa tim Persija tersebut mendarat.

Setelah ditangkap, Marko dibawa ke Kantor Polisi Botany Bay dengan tuduhan melakukan tindakan senonoh dan pelecehan, sebelum dibebaskan bersyarat.

Beberapa jam sebelum bertanding, Marko datang ke pengadilan Downing Centre dengan ditemani pengacaranya, Robert Haralovic.

Robert telah meminta agar hukum diproses dengan cepat karena Marko harus bertanding dan memiliki visa terbatas, tetapi pengadilan menolaknya, seperti yang dilaporkan sejumlah media Australia.

Harian Sydney Morning Herald menuliskan jika pihak Konsulat Jenderal RI di Sydney telah datang ke pengadilan, dan mengatakan jika kasus tersebut adalah kasus pribadi dan KJRI hanya datang karena Marko bermain untuk Persija.

Pengadilan mengatakan Marko akan diberikan visa khusus dan ia harus hadir dalam pengadilan selanjutnya yang dijadwalkan tanggal 9 April mendatang.

Seorang pria di lapangan sepak bola
Marco Simic pernah menjadi "Player of The Month" di Liga 1 Indonesia

Foto: Instagram @markosimic_77

Marko tetap bertanding dengan Persija dalam babak kualifikasi Liga Champion Asia dan harus menelan kekalahan 3-1 dari Newcastle Jets dalam perpanjangan waktu.

Tim kesebelasan asal Australia tersebut sempat mengakui jika Persija adalah lawan yang berat.

Satu-satunya gol Persija dicetak oleh Ramdani Lestaluhu.

Pelatih Persija, Ivan Kolev telah mempertahankan keputusannya untuk tetap menurunkan Marko dalam pertandingan tersebut.

Seorang pria sedang menendang bola
Marko saat berlatih menjelang pertandingan melawan Newcastle Jets

Foto: Facebook Persija Jakarta

“Keputusan itu adalah keputusan saya dan Marko. Kita sudah bicara dengannya dan lebih baik dia bermain daripada memikirkan situasinya,” ujar Ivan kepada kantor berita AAP.

“Ia juga sudah bekerja keras dan ia sangat sangat bagus.”

Manajer Persija mengatakan telah mengetahui insiden yang melibatkan Marko dan menyebutnya masih sebagai tuduhan, karena tidak ada penumpang lain yang menyaksikan kejadian tersebut.

“Kami masih dalam posisi menunggu perkembangan dan hasil dari penyelidikan yang tengah dilakukan oleh pihak berwajib,” ujar Manajer Persija Jakarta, Marsma TNI Ardhi Tjahjoko seperti yang dikutip dari Detik Sport.

Sementar itu Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi telah meminta agar PSSI turun tangan untuk menangani kasus Marko.

“Saya meminta kepada PSSI untuk melakukan pendampingan, untuk mengirimkan tim pengacara disana,” kata Imam, dari laporan yang ditulis situs Bola.net.

Di hari yang sama saat Persija melawan Newcastle Jets, ABC menurunkan laporan fanatisme sepak bola Indonesia yang telah menewaskan 74 orang dalam 25 tahun terakhir.

Dalam program Foreign Correspondent tersebut, ABC juga mewawancari Marko yang diminta tanggapannya soal penggemar fanatik Jakmania.

“Benar-benar gila di Jakarta, penggemar disini jadi salah satu yang tergila di dunia,” ujar Marko.

Program tersebut juga menyebut liga nasional Indonesia jadi salah satu liga yang mematikan di dunia.

Ikuti berita-berita lainnya dari ABC Indonesia.