ABC

Pernikahan Legal Pasangan Sesama Jenis Australia Ini Bertahan 48 Hari

Upaya luar biasa di balik pernikahan sesama jenis pertama di Australia, yang memungkinkan seorang perempuan di negara bagian Queensland menikahi pasangannya sebelum meninggal dunia karena kanker, telah terungkap.

Jill Kindt dan Jo Grant telah bersama selama delapan tahun namun hanya menikah selama 48 hari, setelah mereka mengikat janji di kebun mereka pada tanggal 15 Desember.

Peristiwa itu terjadi satu minggu setelah pernikahan sesama jenis menjadi legal di Australia, dan menjadi pernikahan sesama jenis legal pertama di Australia.

Pernikahan mereka diperbolehkan berlanjut tanpa masa tunggu 30 hari karena Grant sakit parah akibat kanker langka.

Ia meninggal dunia pada 30 Januari 2018, lebih dari enam minggu setelah pernikahannya.

Pada hari Rabu (7/3/2018), rincian di balik layar pernikahan tersebut, dan orang-orang yang membantu membuat pernikahan mereka terlaksana, disebutkan di Parlemen Queensland.

Jaksa Agung Yvette D’Ath mengatakan bahwa Kindt dan Grant telah disetujui, menikah, dan terdaftar dalam satu hari, setelah Panitera memutuskan adanya kondisi yang luar biasa.

Jo Grant (kanan) meninggal dunia pada tanggal 30 Januari 2018.
Jo Grant (kanan) meninggal dunia pada tanggal 30 Januari 2018.

Supplied: Marion Jonkers

Staf dari Dinas dari Kelahiran, Kematian dan Pernikahan juga memainkan peran penting -dengan satu anggota staf bahkan berkendara dari Brisbane ke sebuah stasiun layanan di pinggir jalan menuju wilayah Sunshine Coast untuk menemui pasangan tersebut dan menyampaikan dokumen yang diperlukan untuk pernikahan itu.

“Saya tahu ada pasangan lain yang menikah akhir pekan itu, dan untuk alasan yang berbeda. Mereka adalah yang pertama … dan alasan kami melakukannya adalah hal yang sangat menyedihkan, dan saya mau menukar segalanya jika tak harus berdiri di sini dan membicarakan cerita ini,” ujar Kindt.

Pada tahun 2013, Kindt dan Grant mengadakan upacara pendeklarasian komitmen, atau “hari janji” sebagaimana mereka menyebutnya, dan menganggap diri mereka sebagai pasangan untuk satu sama lain sejak saat itu.

Pernikahan 2017 mereka membuat pernikahan mereka legal.

“Itu bagus sekali, itu benar-benar bagus. Itu legal … Jo (Grant) sangat menginginkan hal itu terjadi, seperti halnya saya,” kata Kindt.

“Ini sangat sulit untuk dijelaskan. Kami menganggap diri kami sudah menikah, tapi secara hukum tak demikian.”

Pasangan ini sebelumnya mengadakan upacara pendeklarasian komitmen pada tahun 2013.
Pasangan ini sebelumnya mengadakan upacara pendeklarasian komitmen pada tahun 2013.

Supplied: Marion Jonkers

Kindt mengatakan bahwa ia dan istrinya merasa tersanjung oleh orang-orang yang membantu di balik layar yang berupaya sekuat tenaga untuk memastikan mereka memiliki waktu sebanyak mungkin untuk menikah secara sah.

“Tapi saya senang cerita ini dibagi demi Jo, dan saya senang mendengar namanya disebut di Parlemen hari ini.”

“Jo dan saya menikah secara hukum selama 48 hari. Saya terima itu.”

Jaksa Agung Yvette D’Ath menyebutnya “cerita inspiratif”.

“Ini adalah kisah harapan yang membingkai kembali Queensland sebagai negara bagian modern dan patuh yang mengakui kesetaraan hak dan prinsip yang paling mendasar – bahwa cinta itu adalah cinta,” tuturnya.

Pernikahan sesama jenis pertama di Australia terjadi mulai tanggal 9 Januari namun beberapa pasangan, seperti Kindt dan Grant, berhak mendapatkan pengecualian yang memungkinkan mereka untuk menikah lebih awal.

Lauren Price dan Amy Laker, dari Sydney, juga bertukar sumpah pada tanggal 16 Desember setelah mereka juga mendapatkan keringanan yang membebaskan mereka dari masa tunggu satu bulan karena keluarga mereka bepergian dari Wales untuk berada di sana.

Grant dan Kindt adalah satu dari 159 pasangan sesama jenis yang telah menikah di Queensland sejak Undang-Undang Kesetaraan Pernikahan disahkan.

Simak berita ini dalam bahasa Inggris di sini.