ABC

Permohonan Visa Suaka Warga China dan Mahasiswa Internasional Meningkat di Australia

Jumlah warga China yang mengajukan permohongan menjadi pencari suaka di Australia telah naik 311 persen dalam waktu setahun, demikian angka yang dikeluarkan oleh Departemen Dalam Negeri Australia.

  • Pemohon mengaku Kristen, LGBTI dan mencintai anak-anak sebagai alasan mencari suaka
  • Semua tiba dengan pesawat menggunakan visa sementara utamanya untuk belajar atau wisata
  • Para pakar mengatakan alasan suaka yang dibuat-buat itu agar bisa tinggal lebih lama

Menurut data, pengajuan visa perlindungan yang bisa diajukan ketika seseorang tiba di Australia, meningkat dari angka 2.269 di tahun 2016-2017 menjadi 9.315 di tahun 2017-2018 bagi warga China.

Walau terjadi peningkatan tersebut, warga China memiliki paling kecil kemungkinan mendapatkan status lewat visa perlindungan tersebut, dengan Departemen Dalam Negeri hanya meloloskan sekitar 10 persen dari permohonan itu sebagai yang betul-betul memerlukan.

Jumlah keseluruhan permohongan visa perlindungan itu bagi semua warga asing meningkat sebesar 225 persen dari 8.587 di tahun 2014-2015 menjadi 27.931 di tahun 2017-2018, dengan sepertinya adalah warga China.

List of protection visa claims by country.
Jumlah permohonan visa perlindungan didominasi oleh warga China.

ABC News: Illustration/Jarrod Fankhauser

Direktur Kebijakan Dewan Pengungsi Australia Joyce Chia mengatakan kepada ABC bahwa jumlah visa bagi mahasiswa internasional juga meningkat, seiring dengan meningkatnya industri pendidikan bagi mahasiswa internasional di Austtralia dengan perkiraan bernilai $AUD 32 miliar.

“Sata kira kenyataan bahwa warga China semakin memiliki akses untuk ke Australia adalah faktor besar.” kata Chia.

"Kita melihat meningkatnya orang yang datang menggunakan pesawat dan jelas dengan meningkatnya mahasiswa internasional dari China, sehingga lebih muda bagi para siswa itu untuk ke Australia. "

Kebanyakan dari pemohon visa pencari suaka ini sebelumnya tiba di Australia menggunakan visa migran sementara seperti visa mahasiswa internasional.

Saat ini ada 652 ribu mahasiswa yang belajar di Australia, termasuk 200 ribu orang diantaranya berasal dari China, menurut data Departemen Pendidikan Australia.

Bridging visa naik 330 persen dalam setahun

Associate professtor di bidang hukum dari Murdoch University di Perth Mary Anne Kenny mengatakan meningkatnya permohonan untuk mendapat visa perlindungan (protection visa) adalah karena adanya sistem bridging visa yang bisa didapat seseorang ketika menunggu keputusan akan permohonan visa utama.
“Setibanya seseorang di sini, entah sebagai turis atau mahasiswa, maka bila anda mengajukan untuk mendapat visa perlindungan, maka anda bisa mendapat bridging visa.” kata Anne Kenny kepada ABC.

“Tergantung pada tipenya, ini bisa memberikan hak untuk bekerja selama menunggu ketika visa tersebut diproses oleh departemen yang bersangkutan.”

"Bayaran untuk mengajukan ini tidak besar dan kita bisa memperpanjang ijin tinggal karena kita memiliki bridging visa karena permohonan kita sedang diproses."

Di bulan Agustus 2018, ada 176 ribu orang di Australia yang memegang bridging viaa, naik 40 ribu dari masa tahun sebelumnya.

Menurut Joyce Chia dari Dewan Pengungsi Australia, Departemen Dalam Negeri Australia memang mendapat permohonan visa pengungsi yang betul-betul seperti anggota Falun Gong, dan atau warga dari kelompok minoritas Uyghur dari Xinjiang, namun jumlahnya sangat sedikit.

“Secara umum China bukanlah negara utama dimana banyak orang mengungsi, meski ada beberapa kelompok tertentu karena memiliki alasan yang murni karena pemerintah yang represif.” katanya.

“Beberapa diantaranya memang pengungsi menurut konvensi Jenewa, namun jujur saja, sebagian besar yang lain yang datang menggunakan visa mahasiswa, bukan pengungsi.”

Juga terjadi peningkatan jumlah permohonnan visa pencari suaka yang ditolak dalam kasus banding di Tribunal Banding Administratif (AAT) Australia.

Laporan AAT tahun 2017-2017 jumlah banding yang dilakukan warga China meningkat 135 persen sejak tahun keuangan sebelumnya, dan sekarang 25 persen pengajuan banding dilakukan oleh warga China.

Namun mengatakan hanya lima persen dari proses banding itu yang diterima.

Percentage increases in numbers applications for protection by country.
Warga China mengajukan lebih dari sembilan ribu permohonan visa suaka di tahun 2017-2018.

ABC News: Illustration/Jarrod Fankhauser

Para pakar mengatakan bahwa sejumlah besar mereka yang mengajukan banding tidak menghadiri proses banding juga menunjukkan bahwa proses ini digunakan oleh pemohon sekedar untuk bisa tinggal lebih lama di Austtralia.

Departemen Dalam Negeri Australia tidak menerbitkan berapa lama mereka memproses visa perlindungan pencari suaka.

Waktu yang diperlukan bagi Tribunal untuk memutuskan kasus migrasi adalah setahun, sehingga memungkinkan mahasiswa yang visanya sudah habis bisa memperpanjang masa tinggal dengan melakukan banding.

Bila gagal, mereka masih bisa mengajukan permohonan visa perlindungan, dimana waktu rata-rata untuk memutuskan adalah delapan bulan.

“Kerjaan dari agen migrasi”

Joyce Chia dari lembaga Dewan Pengungsi Australiia mengatakan beberapa agen migrasi yang menggunakan alasan yang dicari-cari untuk mengajukan visa pencari suaka bagi klien mereka juga menjadi salah satu masalah.

“Kami juga mendengar agen migrasi yang menjanjikan hal yang muluk-muluk berkenaan dengan visa perlindungan.” katanya.

Associate professor Anne Kenny mengatakan mungkin saja bahwa kenaikan permohonan disebabkan beredarnya kabar diantara para pemegang visa yang baru datang akan kesuksesan yang lain yang bisa memperpanjang masa tinggal mereka.

"Mungkin saja ada kasus dimana ada yang mengatakan mereka berhasil memperpanjang masa tinggal pemegang visa walau mereka bukan betul-betul pengungsi."

Lihat berita selengkapknya dalam bahasa Inggris di sini