ABC

Permintaan Pasar Bahan Makanan Tradisional Australia Terus Meningkat

Ketua Asosiasi Makanan Tradisional Australia Barat, Keith Smith mengatakan belakangan ini permintaan bahan makanan tradisional warga Aborijin atau yang dikenal dengan sebutan ‘bushfood’ melonjak pesat.

Salah satu makanan tradisional warga Aborijin atau bush food yang populer Kakadu plum atau gubinge.
Salah satu makanan tradisional warga Aborijin atau bush food yang populer Kakadu plum atau gubinge.

 

Pada umumnya meningkatnya permintaan ini dipicu oleh meningkatnya acara kuliner dan memasak yang mendorong orang untuk lebih mengeksplor opsi makanan alternatif.
 
"Kami di Australia memiliki produk yang unik dan bahkan sebagian besar  dari bahan alami yang kami miliki masih belum tersentuh dan belum mencapai level produksi komersial,” katanya.
 
Smith mengatakan jika produsen di Australia Barat tidak segera melangkah kearah industri seperti itu, dapat memicu resiko bahan makanan khas (native) Australia pada akhirnya akan diimpor.
 
"Kita sangat prihatin dengan fakta kalau bumbu biji-bijian dari seluruh Australia dan khususnya di Australia Barat dapat dieksport,”
 
"Jadi jika kita tidak segera memproduksi banyak dari tanaman ini secara lokal, maka suatu saat suplay tumbuhan ini nantinya akan kita peroleh dari luar negeri dan dibawa kembali ke Australia untuk diolah menjadi bush foods."
 
Smith mencontohkan salah satu makanan asli khas Australia atau bush food yang diambil dan dijual oleh pasar internasional adalah macadamia, kacang asli dan khas Australia.
 
"Salah satu produk tertua Australia yang beredar luas dari sudut pandang makanan khas warga Aborijin atau bush food adalah kacang macadamia,” katanya.
 
"Kacang ini dibawa ke Hawaii dan ditanam dan diproduksi disana,”
 
Hawaii kini menjadi produsen nomor 4 terbesar kacang macadamia di dunia setelah Australia, Afrika Selatan dan Kenya.
 
"Dan itulah yang saya harapkan, secara internal di Australia Barat kita melihat ada keuntungan dan kualitas istimewa yang terdapat dalam produk dan sumber
daya kita disini,”
 
"Saya berharap kita bisa mulai memiliki produksi bushfood ini didalam kawasan Australia Barat sebelum orang-orang dari luar negeri melihat produk ini dan kita mulai mengimpornya kembali ke dalam negeri,” katanya.
 
Namun industri menghadapi kendala ekspor dan impor karena peraturan perdagangan.
 
"Ada penyakit yang disebut myrtle rust dan penyakit ini menyebabkan tumbuhan terkena gejala yang disebut Myrtaceous,’ kata Smith.
 
"Jadi tanaman apapun bisa terserang Myrtaceous ini seperti tanaman minyak kayu putih, jadi tidak ada satupun dari produk minyak kayuputih yang bisa masuk ke Australia Barat.
 
"Sejumlah spesies andalan utama yang dianggap memiliki citarasa yang luar biasa seperti lemon myrtle, aniseed myrtle dan strawberry gum, ini merupakan spesies yang tidak dapat masuk ke WA didalam diskusi internasional.”
 
Smith mengatakan memproduksi makanan secara lokal memiliki banyak keuntungan mulai dari membuka lapangan kerja hingga berbagi pengetahuan antara masyarakat pribumi dan non pribumi yang akan meningkatkan pemahaman dan apresiasi warga terhadap  makanan khas warga pribumi atau bush food."