ABC

Perjalanan Pelajar Internasional Australia Jadi Komedian di AS

Sebelum menjadi seorang koresponden di program komedi AS yang sangat populer dan berpengaruh, ‘The Daily Show’, Ronny Chieng adalah seorang mahasiswa internasional yang belajar bisnis dan hukum di Universitas Melbourne.

Lahir di Malaysia, dibesarkan di Singapura dan berpendidikan universitas di Australia, Ronny membuat lompatan langka dalam karir, berpindah dari bidang hukum ke komedi. Kini ia tinggal dan bekerja di New York, bertemu dengan idolanya di panggung komedi AS.

Sebagai seorang anak, apa impian anda waktu itu?

Menjadi seorang ahli komputer. Ketika saya masih berusia tiga setengah tahun, ayah saya bertanya apa yang saya ingin lakukan. Saya bilang saya suka membuat sesuatu dan menggunakan komputernya. Lalu ia berkata, ‘Itu berarti kamu ingin menjadi seorang ahli komputer’.

Skip YouTube Video

FireFox NVDA users – To access the following content, press ‘M’ to enter the iFrame.

YOUTUBE: Ronny Chieng di Festival Komedi Internasional Melbourne 2014

Jadi mengapa anda memutuskan untuk belajar hukum, ketimbang teknik?

Saya tadinya mau belajar teknik atau hukum. Tak ada yang tahu apa yang ingin dilakukan ketika anda berusia 18 tahun –mungkin anda berpikir mengetahuinya, tapi sebenarnya tidak. Saya memilih hukum karena saya bisa menikmatinya. Benar atau salah, bidang ini punya gengsi.

Saya tadinya mau belajar teknik karena saya selalu mencintai komputer dan membuat sesuatu. Tapi orang tua saya mengatakan saya harus belajar akuntansi karena itu akan menjadi pekerjaan yang baik. Saya tak menyalahkan mereka sedikitpun. Saya sudah belajar komputer sendiri sehingga saya merasa jika saya perlu belajar sesuatu secara formal, bidang itu haruslah akuntansi. Itu sebabnya saya belajar akuntansi -sebagai bagian dari bisnis dan hukum.

Apa kesan pertama anda tentang Melbourne, Australia?

Luar biasa! Cuacanya bagus. Tidak panas dan lembab seperti Singapura dan Malaysia.

Saya hidup sendiri untuk pertama kalinya, jadi saya merasakan kemandirian dan kebebasan. Saya juga kuliah di universitas dan belajar hal-hal baru untuk pertama kalinya. Itu seperti sebuah awal baru, semuanya.

Bagaimana anda menemukan makanan yang anda suka?

Kawasan Pecinan. Anda tak bisa menemukan makanan khas Singapura dan Malaysia di Australia. Saya mungkin menemukan satu tempat di Sydney yang cukup autentik. Kami belum bisa menemukan rasa yang pas, jadi kami mencari alternatifnya. Saya pikir Melbourne punya restoran Vietnam, Shanghai, Thailand dan ramen yang benar-benar enak.

Tapi sekali lagi, kami datang dari sana – kami mencari makanan lain. Itu bukan masalah besar.

Saya suka makanan. Saya tahu semua makanan di Melbourne. Saya menemukan situs makanan di Melbourne: Saya baik-baik saja.

Ronny Chieng
Ronny Chieng.

Century Entertainment; Kristian Dowling

Apakah ada hal yang anda harap mengetahuinya ketika dulu mulai kuliah?

Ketika Anda kuliah, sangat mudah untuk tetap bergaul dengan teman-teman sebangsa Anda sendiri. Tak ada yang salah dengan itu dan ada alasan yang baik untuk itu karena Anda berbicara bahasa dan mengetahui hal-hal yang sama. Cobalah untuk bergaul dan bertemu orang lain.

Saya rasa mengapa orang tidak melakukannya karena itu sulit -sulit untuk keluar dari zona nyaman, terutama jika Anda punya hambatan bahasa. Itu sulit dan anak 18 tahun bisa jahat dan eksklusif. Saya bilang ke diri saya untuk mencoba tak menyamakan masalah ini dengan perbedaan budaya. Beberapa perbedaan ini karena kami hanyalah anak-anak yang mencoba mencari tahu kehidupan kami.

Selain itu, jika Anda ingin kuliah, maka kuliahlah. Banyak orang melakukannya setengah-setengah, merasa ‘belajar itu membosankan’. Saya adalah salah satu dari mereka -saya tak punya nilai yang bagus. Bahkan jika Anda tak mendapatkan nilai yang bagus, itu tak apa. Bahkan jika Anda sudah lulus kuliah dan tahu apa yang tak Anda sukai, itu juga kemajuan. Selama kuliah, saya menyadari bahwa saya tidak suka akuntansi. Bagi saya itu berlebihan.

Kita semua orang yang berbeda. Kita terus merubah apa yang kita sukai, apa yang tidak kita sukai. Ingatlah itu.

Ronny Chieng Tampil di Melbourne
Ronny Chieng tampil di Melbourne

Century Entertainment; Ian Laidlaw

Bagaimana akhirnya anda memutuskan menjadi seorang komedian?

Saya melawak di universitas untuk pertama kalinya pada bulan Maret 2009. Itu adalah kompetisi lawak di kampus, yang saya menangi. Lawakan saya waktu itu tentang dirampok dengan todongan pisau, saya lontarkan beberapa lelucon nakal yang tidak pantas dan mencemooh orang-orang yang berlari untuk amal.

Setelah lulus, saya tak bisa mendapatkan pekerjaan -nilai saya tak cukup baik. Saya bukan penduduk tetap Australia dan bukan pula warga negara Australia. Itu kondisi yang menghambat Anda tapi bukannya tak mungkin.

Saya tak bisa mendapatkan pekerjaan. Saya bekerja sukarela di sebuah firma hukum kecil. Saya terus melawak pada saat itu dan semuanya berjalan cukup baik. Saya pergi ke acara panggung terbuka di Melbourne, naik panggung dan melawak 5 menit.

Saya terus melakukannya. Dan akhirnya saya tampil di acara yang lebih baik dengan lebih banyak penonton. Sembari melakukan semua itu, saya berusaha mendapatkan sertifikat praktek hukum, yang melewati proses menjadi pengacara di Australia. Jadi saya punya alasan untuk tak mendapat pekerjaan yang berbayar.

Penonton Melihat Penampilan Ronny Chieng di Melbourne
Penonton melihat penampilan Ronny Chieng di Melbourne

Century Entertainment; Ian Laidlaw

Kapan anda memutuskan untuk mengesampingkan karir di bidang hukum?

Masalahnya, itu tak pernah benar-benar terjadi. Setiap saat saya benar-benar menunggu untuk kembali ke dunia hukum.

Saya melawak -itu seperti ‘ah saya akan lakukan selama saya mampu. Pada akhirnya pemikiran itu harus dihentikan -bagaimana bisa saya melakukan ini selamanya?’ Untuk beberapa waktu, saya benar-benar menunggu untuk kembali ke dunia hukum.

Saya melawak selama tiga tahun. Saya sempat mau berhenti pada tahun 2012. Itu adalah tahun ketika saya melakukan pertunjukkan satu jam pertama saya di Festival Komedi Melbourne. Dan kemudian acara itu memenangkan Penghargaan Pendatang Baru Terbaik.

Kemenangan itu mendatangkan semakin banyak tawaran -saya harus pergi ke London untuk melakukan pertunjukan. Pada titik itu, saya berpikir ‘oke, sesuatu tampaknya berjalan baik. Saya tak bisa berhenti begitu saja. Saya harus tampil di acara lain’. Saya terus melakukannya.

Bagaimana rasanya tampil di panggung di depan banyak orang yang mengharapkan anda membuat mereka tertawa?

Mencoba untuk tampil di depan orang-orang yang berharap untuk tertawa, tertawa mungkin salah satu hal yang paling sulit untuk dilakukan. Saya selalu menyebutnya ahli kimia. Hanya ada Anda di atas panggung -anda benar-benar mencetak emas dari nol. Saya pikir Anda akan tampil semakin baik seiring dengan pengalaman dan semuanya. Tapi itu sulit.

Skip Facebook

FireFox NVDA users – To access the following content, press ‘M’ to enter the iFrame.

FACEBOOK: Ronny Chieng di Program 'The Daily Show with Trevor Noah'

Apa hal terbaik tentang tampil di program ‘The Daily Show with Trevor Noah’ di New York?

Saya pikir adil untuk mengatakan bahwa tak peduli apa yang Anda lakukan, Anda ingin apa yang Anda lakukan itu penting -entah Anda seorang wartawan atau komedian atau sopir taksi.

Apa yang keren tentang The Daily Show adalah saya merasa pekerjaan ini penting. Saya pikir apa yang kami lakukan -pada akhirnya, saya pikir itu penting -mampu menertawakan politik dan masyarakat itu sangat penting karena membuat orang menyadari sesuatu. Dan juga membuat pesan lebih enak didengar. Saya pikir itu bagian terbaik dari ‘The Daily Show’.

Apa yang anda suka tentang tinggal di Amerika?

Untuk bidang dan industri tertentu, Amerika terlihat seperti tingkat tertinggi di mana Anda bisa mencapai sesuatu. Untuk komedi dan televisi, saya merasa ini adalah tempat di mana hal-hal keren bisa terjadi karena pasarnya sangat besar dan mereka memiliki industri yang sangat matang. Itulah yang saya suka tentang berada di Amerika. Semua pahlawan komedi saya ada di sini. Saya bisa bertemu mereka dan tampil dengan mereka serta menonton mereka.

Ronny Chieng di Atas Panggung di Melbourne
Ronny Chieng di atas panggung di Melbourne

Century Entertainment; Ian Laidlaw

Pernah tinggal, belajar dan bekerja di negara-negara yang berbeda, mana yang anda anggap rumah?

Saya merasa sangat nyaman di sana, tapi saya juga bukan orang paling Australia. Saya tak terdengar sangat Australia.

Saya juga tinggal di Singapura selama 10 tahun. Orang tua saya tinggal di sana. Saya tidak tinggal di daerah ekspat Singapura. Saya tinggal di lingkungan di sisi barat. Saya belajar di sekolah negeri -saya tak pergi ke sekolah internasional. Jadi saya juga paham Singapura.

Saya sekarang tinggal dan bekerja di Amerika Serikat. Saya juga merasa nyaman di sini.

Semua tempat terasa seperti rumah. Saya bisa memberi contoh yang sah untuk hal itu.

Apa yang anda rindukan tentang Australia?

Australia memiliki standar hidup yang sangat tinggi sehingga Anda hanya bisa menghargainya jika Anda sudah pergi. Saya pikir ada keseimbangan yang baik antara kerja dan kehidupan di Australia.

Saya rindu udara terbuka. Sangat mudah untuk mendapat akses luar ruang. Saya pikir adil untuk mengatakan di sana kondisinya sedikit lebih tenang. Saya pikir di sana lebih aman juga -dengan kontrol senjata dan semuanya. Saya pikir mereka sangat ‘sosialis’ –masyarakat diurus di Australia.

Melbourne adalah kota yang mengagumkan. Saya pikir itu adalah kota terbaik di Australia -saya tahu itu kontroversial. Ini adalah kota yang enak untuk nongkrong. Jika Anda ingin bersantai, Anda bisa bersantai. Jika Anda ingin melihat gedung bertingkat, Anda bisa menikmatinya juga. Itulah yang saya rindukan tentang Australia. Dan teman-teman saya di sana –saya juga merindukan mereka.

Skip YouTube Video

FireFox NVDA users – To access the following content, press ‘M’ to enter the iFrame.

YOUTUBE: Ronny Chieng di Acara 'The Katering Show'

Apa saran anda untuk diri anda yang berusia 15 tahun?

Ada begitu banyak yang akan saya katakan.

Cobalah untuk menyeimbangkan tanggung jawab dengan melakukan sesuatu yang Anda sukai dan jangan bergeser di jalan manapun yang anda pilih. Sebagai contoh, saya berkarir di bidang hukum karena saya pikir itu adalah hal yang baik untuk dilakukan -bukan karena saya menyukainya atau apa. Saran sederhana saya ‘lakukan apa yang Anda nikmati’. Tapi menurut pengalaman saya, itu juga tak terlalu benar karena Anda tak tahu apa yang Anda suka.

Saya harap saya tahu bagaimana untuk bisa konsisten dengan sesuatu -bahkan ketika Anda tak bisa melihat tujuan akhirnya. Apakah Anda sedang melakukan sesuatu di bidang kreatif atau investasi perbankan atau hukum, Anda harus mampu melakukan sesuatu tanpa harus mengetahui bagaimana Anda akan sampai ke tujuan. Saya pikir itu adalah rangkaian keterampilan untuk dipelajari.

Jangan khawatir tentang gagal mencapai target anda sendiri – itu tidak apa-apa. Anda tak harus selalu khawatir tentang apa yang orang lakukan dan merasa seperti Anda perlu berada di tingkat mereka. Tak masalah sedikit ketinggalan. Pentingkan kualitas daripada kuantitas. Saya pikir saya berusaha untuk membandingkan hidup saya dengan banyak orang ketika saya seharusnya konsisten dengan cara saya sendiri.

Jangan terlalu stres tentang kehidupan cinta Anda -semua akan baik-baik saja. Jangan terlalu mengejar cinta.

Banyak kekurangan yang saya miliki ketika masih berusia 15 tahun membantu saya menjadi diri saya sekarang. Saya mungkin berlebihan menanggapi pertanyaan ini.