ABC

Perempuan Ini Masih Aktif Beternak Sapi di Usia 90 Tahun

Maisie Brooks memeriksa ternak sapi ‘Angus’-nya dengan  bersepeda motor, mengawasi perbaikan pagar, dan mengikuti fluktuasi harga pasar untuk daging sapi.

Ia adalah sosok peternak yang khas, tapi pada usia 90 tahun, Maisie belum siap untuk pensiun.

Ia telah beternak di wilayah Korumburra Selatan, di Victoria timur, selama 57 tahun.

Dengan suaminya, Bob Brooks, mereka mulai menggunakan properti ini pada tahun 1950-an.

Ia beternak dengan Bob sampai bulan Februari tahun ini, ketika ia meninggal sehari setelah ulang tahun ke-90 nya.

Maisie Brooks Bersama Kuda Poni
Maisie Brooks dengan kuda poni kesayangannya dan mantan tetangganya, Ambrose.

ABC; Laura Poole

Mereka menikah selama 67 tahun, dan bekerja bersama dengan baik.

Maisie mengatakan, ia tak bisa membayangkan untuk meninggalkan peternakan ini, dan melihat tak ada alasan untuk melakukannya.

“Ini dulunya hutan semak perawan [ketika kami pertama kali pindah ke sini], 342 meter persegi. Kami membersihkannya bersama-sama dan sekarang tempat ini nampak bagus dan hijau. Ini sekarang peternakan yang terlihat baik,” tuturnya.

Ia menambahkan, “Kami tak mampu membeli apapun kecuali sepetak lahan. Itu adalah kerja keras. Bob menggunakan sebuah tank tentara yang diubah, ia melakukan aktifitas membajak dengan itu.”

"Bersama-sama kami mencabut semua akar, sampah dan menabur benih. Itu kerja keras, tapi kami menikmatinya," cerita Maisie Brooks.

Ia mengatakan, dirinya menyukai gaya hidup tinggal dan bekerja di peternakan, dan menjadi bos untuk diri sendiri.

Ia masih mengurusi beberapa lusin sapi Angus di peternakannya.

“Harga daging sapi saat ini adalah yang terbaik yang pernah kami alami dalam sejarah beternak, dan saya pikir itu akan terus berlanjut demikian,” kata Maisie.

"Saya suka gaya hidupnya. Saya tak tahan pergi dan tinggal di kota. Saya tak suka tempat itu; terlalu sibuk, Anda tak kenal siapapun," ungkap Maisie Brooks.

Sikap pekerja keras menginspirasi

Mantan tetangga Maisie, Sinead de Gooyer, mengingat pertemuan pertamanya dengan perempuan 90 tahun itu.

“Kami pindah ke peternakan yang berlawanan dengan milik Maisie dan Bob pada bulan Juli 2009. Saya pertama kali bertemu Maisie ketika ia mengemudikan mobil masuk ke rumah dan keluar dari mobil,” kenangnya.

“Ia perempuan yang mungil, dan ia datang untuk menyapa dan menyambut kami di lingkungan itu dengan sepiring kue panas,” tambahnya.

Sinead berujar, “Ia benar-benar seseorang yang punya banyak tenaga. Ia telah melalui begitu banyak pengalaman hidup dan memiliki sikap pekerja keras.”

"Ia benar-benar inspiratif dan selalu bersedia untuk mengobrol. Saya sangat menikmati persahabatan kami," ujar Sinead de Gooyer.

Maisie mengatakan, dengan dukungan dari keluarga, tetangga dan teman-teman, ia ingin terus menjalankan bisnis peternakan ini.

“Berbagai orang telah mengatakan kepada saya, Anda harus berada di Korumburra, Anda harus tinggal di rumah. Saya cukup senang tinggal di sini,” akunya.

Seorang anggota dari Komunitas Hortikultura Korumburra, Maisie dikenal baik di lingkungan lokal.

Ia terus memelihara kebun sayur besar dan anggrek, serta memamerkan bunga yang dipeliharanya di di acara pertanian.

Maisie mengatakan, ia menyambut perubahan terhadap peran perepmuan yang ia lihat selama hidupnya.

“Perempuan memiliki banyak peran di masyarakat dan mereka memahami banyak hal yang tak dipahami pria. Kita harus lebih banyak melihat mereka di dewan kota dan di parlemen,” kemukanya.

Simak berita ini dalam bahasa Inggris di sini.

Diterjemahkan: 16:55 WIB 09/09/2016 oleh Nurina Savitri.