Peredaran Obat Kanker Buatan Australia Cepat Disetujui di AS
Sebuah obat revolusioner yang mengusir kanker di beberapa pasien kanker stadium 4 telah mendapat persetujuan dengan cepat di Amerika Serikat.
Obat bernama ‘Venetoclax’ yang dikembangkan di Melbourne adalah salah satu dari generasi baru obat-obatan bertarget yang menyerang faktor biologis tertentu penyebab kanker, seperti mutasi struktur sel.
Robert Oblak sempat berjuang melawan kambuhnya leukemia limfositik kronis, yakni kanker darah dan sumsum tulang, ketika ia terpilih untuk ambil bagian dalam uji coba pada tahun 2013.
“Saya pikir saya adalah orang kesebelas di dunia yang memilikinya. Itu menakjubkan,” tutur Robert.
Dalam setahun, leukemia yang dideritanya masuk ke periode remisi.
“Ini tak menyebabkan efek samping. Tidak, sama sekali tidak ada,” sebutnya.
"Saya ibaratkan pil tersebut seperti saat kita mengonsumsi Panadol,” kata Robert Oblak.
“Cukup menakjubkan. Sekalipun ia membunuh sel, Anda merasa baik-baik saja,” sambungnya.
Profesor John Seymour, dari Pusat Kanker ‘Peter MacCallum’, membantu mengawasi uji coba tersebut.
Ia mengatakan, pengobatan itu bekerja dalam cara yang sangat berbeda dengan terapi tradisional.
"Sel, ketika mereka lahir, ditakdirkan untuk mati lalu sel-sel kanker dan terutama sel-sel leukemia menunda kematian itu dengan menggunakan protein, yang disebut ‘BCL2’, yang menghentikan periode normal kematian," jelas John Seymour.
Prof John berujar, “Venetoclax bekerja secara khusus menghambat aksi BCL2 itu dan memungkinkan sel-sel mati dengan cara yang ditakdirkan untuk mereka.”
Dalam uji coba, hampir empat dari lima pasien memiliki hasil positif, dengan remisi lengkap dialami satu dari lima pasien.
Beberapa pasien memiliki hasil negatif.
Tapi meski menerima persetujuan cepat untuk digunakan di Amerika Serikat dan Uni Eropa, obat ini tak tersedia di Australia.
Meskipun produsen ‘Abbvie’ mengajukan pencatatan di Skema Keuntungan Farmasi (PBS) pada waktu yang bersamaan dengan yurisdiksi lainnya, proses persetujuan Australia yang lambat melalui lembaga ‘Therapeutic Goods Administration’ (TGA) berarti pasien Australia belum bisa mengaksesnya.
Menggunakan sistem kekebalan tubuh untuk melawan kanker
Venetoclax dan terapi bertarget hanya salah satu dari sejumlah terobosan besar dalam penelitian kanker selama beberapa tahun terakhir.
Cakupan penelitian yang paling memberikan harapan adalah imunoterapi atau terapi kekebalan tubuh.
Obat imunoterapi bekerja dengan memanfaatkan sistem kekebalan tubuh sendiri untuk mengalahkan kanker, dan laboratorium imunterapi baru di Pusat Kanker Komprehensif Victoria –yang baru dibuka -akan fokus pada perkembangan mereka.
Sejauh ini, mereka telah digunakan secara efektif dalam pengobatan melanoma.
Greg Lawson adalah bukti kekuatan generasi baru obat kanker ini.
Ketika melanoma yang ia lawan satu dekade lalu muncul kembali pada tahun 2014, ia menerima obat imunoterapi, ipilimumab (juga dikenal sebagai Yervoy) yang baru disetujui untuk pasar Australia.
Dua belas bulan kemudian, melanomanya benar-benar hilang, dan ia hampir tak menderita efek samping apapun.
"Benar-benar menakjubkan -fakta bahwa hal itu benar-benar memberi saya kondisi di mana saya tak lagi memiliki kanker dalam tubuh saya, adalah perasaan yang luar biasa," aku Greg Lawson.
Ia mengungkapkan, “Saya sangat senang penelitian itu telah memungkinkan rangkaian obat tersebut dibuat, dan sekarang ketika kami memiliki perusahaan riset Australia yang mengembangkan obat itu, menargetkan obat itu untuk imunoterapi, ini benar-benar fenomenal.”
Tapi masa itu adalah perjuangan jatuh bangun bagi Greg dan ia tahu betul bahwa imunoterapi tak bekerja untuk semua orang.
Tragisnya, istrinya -yakni Jill, terkena melanoma pada waktu yang hampir bersamaan dengan dirinya.
Ketika ia menjalani uji coba obat imunoterapi yang berbeda, tubuhnya tak bisa mentolerir itu.
“Ia memiliki dua rangkaian pengobatan, tapi begitu menderita akibat efek samping sehingga keputusan dibuat untuk melepaskannya dari dari hal itu,” tutur Greg.
“Dan Agustus 2014, dua tahun lalu, ia meninggal dunia,” imbuhnya.
Simak berita ini dalam bahasa Inggris di sini.
Diterjemahkan: 18:02 WIB 06/09/2016 oleh Nurina Savitri.