ABC

Perdagangan Bebas dengan China Untungkan Produsen Susu Australia

Konfirmasi perjanjian perdagangan bebas antara Australia dengan China diperkirakan akan memberikan keuntungan bagi industri susu di Australia. Bahkan bisa bersaing dengan produsen susu di Selandia Baru.

Selandia Baru menandatangani kesepakatan perdagangan bebas dengan China pada tahun 2008. 

Kini Selandia Baru memasok 41 persen dari dua juta produk susu yang diimpor oleh China.

Manajer Strategi dan Pemasaran Susu Australia, Charles McElhone mengatakan ia ingin melihat hal serupa di industri susu Australia. 

"Pastinya ini akan meningkatkan posisi pasar kami untuk memasok produk susu dan bersaing dengan Selandia Baru, Amerika Serikat dan Eropa, dalam pangsa pasar yang paling sangat berkembang," katanya.

Saat ini Australia membayar  tarif masuk hingga 15 persen untuk jenis susu cair dan susu formula bayi. Sementara Selandia Baru hanya membayar 4,5 persen dan nol persen untuk susu formula bayi.

Total tarif yang dibayar industri susu Australia mencapai 31 miliar rupiah.

Industri susu Australia bisa diuntungkan dengan adanya perdagangan bebas

"Dengan perjanjian perdagangan bebas, tarif tersebut bisa berkurang dari waktu-waktu," tambah McElhone.

Sementara itu, petani Tasmania mempertimbangkan kembali untuk mengkonversikan lahan pertanian mereka menjadi sentra produksi susu.

Tetapi keamanan soal kesepakatan perdagangan bebas dengan China dan akses ke irigasi untuk padang rumput menjadikan para petani di Tasmania untuk bisa memutuskan apakah bisnis susu ini menguntungkan atau tidak.

Salah satu petani di Tasmania Utara, Piers Dumaresq tertarik dengan potensi keuntungan dari peternakan sapi perah.

"Saya tertarik untuk masuk ke bisnis yang lebih terintegrasi yang lebih menguntungkan dan balik modal yang cepat," ujarnya.

Dumaresq bependapat investasi pemerintah federal dan negara bagian untuk infrastruktur irigasi di Tasmania bisa memberikan masa depan yang cerah bagi industri susu.