ABC

Perayaan 800 Tahun Magna Charta di Canberra Angkat Tradisi Abad Pertengahan

Warga berkostum Ksatria dan Putri bertebaran di Canberra memperingati ulang tahun ke-800 piagam Magna Carta yang dirayakan di Gedung Parlemen ‘Old Parliament House’.

Museum Demokrasi Australia (MOAD) menggelar Festival Abad Pertengahan untuk mengenang sejarah piagam hukum dan politik penting dari abad ke-13 itu.

Sejarawan senior dari MOAD, Libby Stewart, mengatakan, festival ini adalah cara yang menyenangkan untuk merayakan sejarah yang penting.

"Magna Carta benar-benar terletak di dasar demokrasi kita dan itulah keterkaitan yang kami buat dalam pameran terbaru," sebutnya.

Ia menambahkan, "Dan itu merupakan dasar untuk aturan hukum yang kita miliki di negara ini hari ini, yang masih menjadi perdebatan."

Tarian di Gedung Parlemen Canberra untuk merayakan 800 tahun Piagam Magna Charta.
Tarian di Gedung Parlemen Canberra untuk merayakan 800 tahun Piagam Magna Charta.

Bangkitnya abad pertengahan di Canberra

Piagam Magna Carta yang asli, awalnya, disegel oleh Raja John pada tahun 1215, yang menyatakan bahwa tak ada satu orang-pun yang kebal atas hukum: tidak raja ataupun rakyatnya, tidak pemerintah atau yang diperintah.

Meskipun dibatalkan hanya beberapa minggu kemudian, Magna Carta dihidupkan kembali setelah Raja John meninggal dan menjadi bagian permanen dari hukum Inggris.

"Sulit untuk membuat lompatan di sepanjang 800 tahun jadi kami ingin menarik perhatian orang segala usia dan menjelaskan mengapa para baron menginginkan sesuatu secara tertulis," jelas Libby.

"Festival hari ini dimaksudkan sebagai kegiatan yang sedikit santai, tapi kami memiliki pameran serius yang masuk ke latar belakang Magna Carta dan apa artinya,” sambungnya.

Masyarakat Kreatif Anakronisme di Canberra diminta untuk membantu dengan menampilkan pertempuran pedang, tarian serta kerajinan dari abad pertengahan.

Countess Elizabeth de Foxle (juga dikenal sebagai Wendy Higgs) mengatakan, para anggota sangat antusias untuk berdandan dan menjelaskan kehidupan sehari-hari di bawah sistem feodal.

"Kami mencoba untuk menunjukkan bagian terbaik dari sejarah, tetapi juga tak melupakan bagian terkelam. Mencari buku-buku lama dan membaca tentang sejarah bias jadi membosankan, tetapi di sini kami membawa warna, gerakan dan suasana dengan periode abad pertengahan," utaranya.