ABC

Peraturan Paket Rokok Polos di Australia Dianggap Berhasil

Dewan Kanker Victoria mengatakan bahwa evaluasi mereka mengenai peraturan bungkus rokok polos tanpa merek ternyata berhasil mengurangi jumlah perokok.

Empat belas studi mengenai dampak dari paket rokok polos di tahun pertama telah dipublikasikan di British Medical Journal hari Kamis (19/3/2015).

Riset menemukan bahwa setelah peraturan diterapkan, terjadi 'peningkatan signifikan" jumlah mereka yang memikirkan mengenai rokok dan berusaha menghentikan merokok.

Studi menemukan gambar akibat merokok membuat banyak orang mencoba tidak merokok.

Peneliti Dewan Kanker Victoria Professor Melanie Wakefield, mengatakan sebelum diberlakukannya aturan paket polos tidak berisi merek rokok tersebut, sekitar 20 persen perokok berusaha untuk berhenti dalam waktu sebulan.

"Setelah diberlakukannya aturan paket polos tersebut, angka tersebut naik menjadi sekitar 27 persen perokok berusaha menghentikan kebiasaan mereka." katanya.

Professor Wakefield mengatakan gambar-gambar dampak kesehatan karena merokok yang sekarang lebih dominan di bungkus rokok memiliki dampak besar.

Para perokok yang disurvei setajim setelah paket polos ini berlaku lebih mungkin untuk berusaha tidak melihat bungkus rokok, atau menghentikan menghisap rokoknya lebih cepat, atau berusaha berhenti merokok sama sekali.

Peringatan bahaya merokok ini juga banyak membuat remaja untuk tidak mau merokok, dengan 'rayuan' merek rokok menjadi sangat menurun.

"Ini merupakan penemuan penting karena merek rokok menjadi hal penting dalam menentukan apakah anak-anak muda akan merokok atau tidak." kata Professor Wakefield.

Dia mengatakan negara-negara lain akan mengikuti apa yang sudah dilakukan Australia.