ABC

Pentingnya Mengelola Kemampuan Kontrol Diri

Kontrol diri merupakan aspek yang penting dalam kesehatan mental. Kemampuan mengendalikan diri sendiri merupakan indikasi utama sehat tidaknya kehidupan psikologi seseorang. Orang yang sehat secara kejiwaan akan memiliki tingkat kemampuan kontrol diri yang baik, sehingga terhindar dari berbagai gangguan jiwa ringan apalagi yang berat.

Apakah Anda termasuk orang yang mampu mendisiplinkan diri sendiri? Jika ya, Anda patut mensyukurinya karena memiliki kontrol diri yang baik berkaitan erat dengan keberhasilan didalam hidup dilihat dari berbagai aspek, mulai dari disukai orang lain, pencapaian pendidikan yang lebih tinggi, hingga peluang mendapatkan pendapatan yang lebih tinggi.

Dan tentu saja kontrol diri akan mendorong kondisi mental dan kesehatan fisik yang lebih baik.

Bahkan menurut Profesor psikolog dan pakar kontrol diri, Dr Roy Baumeister, sejumlah penelitian menunjukan kontrol diri yang kuat juga membantu seseorang hidup lebih lama.

Hal itu terjadi karena kontrol diri sangat berperan dalam mendisiplinkan diri untuk tetap konsisten melakukan perilaku atau pilihan hidup yang sehat.

"Makan dengan benar, berolahraga, berhenti merokok, tidak minum alkohol..semua hal itu sangat bergantung pada pengendalian diri dan hal itu berkontribusi pada kesehatan seseorang baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek," kata Dr Baumeister.

Semua itu terdengar mudah, kecuali Anda tergolong orang yang mudah sekali berubah pikiran atau dipengaruhi, seperti resolusi Anda untuk menurunkan berat badan langsung luluh begitu anda melihat hidangan pencuci mulut.

Lalu jika demikian apakah Anda memang tergolong orang yang tidak memiliki kontrol diri yang kuat dan selamanya hidup Anda akan kurang optimal?

Dr Baumeister dengan tegas menepis hal itu.

"Kontrol diri yang keras merupakan hal yang bisa diperbaiki. Itu bukan sesuatu yang terkunci dan konstan," katanya.

Menurut Dr Baumeister, kontrol diri bukan fitur yang konstan dari karakter Anda, sebaliknya bisa berfluktuasi. Sejumlah penelitian menunjukan turun naiknya kemampuan orang mengendalikan diri akan sangat tergantung pada bagaimana seseorang mengelola dan meningkatkan kontrol dirinya sendiri.

Berikut beberapa point penting dari Dr Baumeister mengenai kontrol diri:

1) Kontrol diri sangat terbatas dan menyedot energi

 
Mengerahkan seluruh kemampuan dalam mengendalikan diri sendiri dari segala jenis keinginan dapat menguras dan menghabiskan energi.
 
Jadi setelah Anda berusaha menolak keinginan selama beberapa kali, Anda lebih berpeluang untuk gagal menolak kenginan itu – bahkan untuk keinginan yang berbeda.
 
Kondisi ini terungkap berulang kali dalam penelitian laboratorium dan juga dalam kehidupan nyata, serta sekaligus menjelaskan mengapa pelaku diet akan merasa lebih mudah menghindari makan donat pada saat sarapan, tapi sulit menahan diri untuk tidak memilih makanan manis ketimbang buah-buahan setelah makan malam.
 

2) Seperti halnya otot, kontrol diri juga perlu dilatih

Seperti halnya otot, kontrol diri juga bisa akan semakin kuat jika digunakan secara rutin diselingi dengan istirahat yang cukup. Jadi Jangan melakukan hal terlalu berlebihan dan menguras energi.

Melatih diri melakukan kegiatan kontrol diri dalam berbagai hal merupakan cara yang bagus untuk melatih kemampuan Anda mengendalikan diri secara keseluruhan.

Yang terpenting adalah hindari membiasakan diri melakukan hal-hal dengan cara yang sama dan berlebihan dalam mengontrol segala tindakan Anda.

Jadi jika Anda terbiasa beraktivitas dengan tangan kanan, maka gunakan tangan kiri untuk membuka pintu, menggosok gigi, latihan kecil seperti ini terbukti sangat membantu sambil anda juga mempertahankan postur tubuh yang bagus sepanjang hari.

Meski demikian tidak ada aturan yang baku soal berapa lama latihan-latihan seperti ini perlu dilakukan dan berapa lama sampai manfaatnya terlihat nyata. Tidak ada bukti nyata juga seberapa besar perbedaan yang bisa dirasakan seseorang yang melakukan latihan seperti ini.

Meski demikian salah satu studi terhadap 122 perokok menunjukan berlatih melakukan kegiatan mengendalikan diri sendiri selama 2 minggu terbukti efektif membantu mereka berhenti merokok dalam kurung wakt u 4 pekan kemudian sebesar 50%.

Studi lainnya yang dilakukan Universitas Macquarie Sydney menunjukan melakukan latihan mengendalikan diri sendiri yang bermakna bagi Anda seperti mengawasi pemakaian uang Anda agar dapat menabung lebih banyak – terbukti efektif meningkatkan kontrol diri yang kuat dan karena Anda telah merasakan sendiri keuntungannya maka Anda akan semakin ingin melakukan latihan tersebut lebih lama lagi.

3) Ketika kontrol energi habis, konsumsi makanan yang manis

Energi yang menjadi bahan bakar dari kontrol diri yang kuat adalah glukosa, sejenis gula yang diproduksi didalam tubuh kita yang berasal dari makanan dan dialirkan oleh darah ke otak, otot dan organ lainnya.

Riset yang dilakukan Dr Baumeister menunjukan ketika tingkat glukosa didalam darah turun, orang akan kurang bagus melakukan kegiatan dan ujian-ujian pengendalian dirinya.

Tapi ketika tingkat glukosa dalam darahnya diisi kembali dengan meminum segelas soft drink, penampilan mereka akan kembali pulih dalam waktu singkat. 

Tidak ada yang bermaksud menyarankan Anda untuk terus memakan permen dan meminum minuman ringan secara terus menerus adalah ide yang bagus untuk mendongkrak kontrol diri Anda.

Sebaliknya yang perlu dilakukan adalah mengelola energi agar tetap memiliki tekad yang kuat, selama energi itu tetap ada maka Anda akan tetap bersemangat untuk tidak mudah luluh.

Selain itu Dr Braumeister mengatakan umum diketahui orang yang memiliki daya pengendalian diri yang kuat tidak butuh waktu lama untuk menolak keinginan-keinginan mereka. Ini terjadi karena mereka cenderung memilih menjauhi masalah sejak awal.

Jadi ketimbang mengandalkan kontrol diri untuk menyelamatkan Anda – yang berisiko karena kemungkinan kontrol diri Anda habis – Anda mungkin lebih baik menggunakan kontrol diri untuk mengelola kebiasaan Anda secara efektif.

"Jika Anda sedang diet, jangan pergi ke toko roti. Jika Anda ingin berhenti minum, jangan pergi ke bar," kata Dr Baumeister.