ABC

Penjualan Sperma Sapi Australia Meningkat 50 Persen

Angka penjualan dan harga jual sperma sapi dari Australia naik 50 persen ditandai dengan semakin banyaknya permintaan dari luar dan dalam negeri guna meningkatkan mutu ternak.

Menurut ABS Australia, pemasok bibit di bidang pertanian dan peternakan di Australia, adanya penjualan sperma sapi muda ini meningkat tajam belakangan.

Manajer produk sapi ABS Bill Cornell mengatakan turunnya populasi sapi induk (cow) di Australia dan meningkatnya permintaan sapi muda (beef) menjadi alasan di balik peningkatan penjualan tersebut.

"Bisnis kami meningkat dua kali lipat dalam setahun terakhir." kata Cornell.

"Pendapatan kami dari penjualan dalam negeri dari sisi harga jual sangat meningkat."

"Sementara itu untuk ke luar negeri, kami mengirim sperma sapi muda empat kali lipat dibandingkan impor." kata Cornell.

ABS Australia mengatakan menjual sperma sapi muda 50 persen lebih banyak dibandingkan tahun lalu
ABS Australia mengatakan menjual sperma sapi muda 50 persen lebih banyak dibandingkan tahun lalu

Manajer umum James Smallwood mengatakan ABS Australia mengatakan menjual 50 persen sperma semen dengan nilainya naik dua kali lipat dibandingkan tahun lalu, meskipun angka sebelumnya masih kecil.

"Saat ini hanya sekitar 2 persen dari ternak sapi menggunakan AI (inseminasi buatan)." kata Smallwood.

"Industri susu sapi, selama beberapa tahun terakhir sudah menggunakan kemajuan di bidang genetik ini dan sekarang kita melihat teknologi ini mulai digunakan di bidang ternak potong."

Menurut Smallwood, sekarang ini secara global ada kelebihan pasok ternak sapi perah, dan juga berdampak di Australia, namun industri tidak begitu terpengaruh karena menurunnya nilai tukar dolar Australia terhadap mata uang lain.

Dia mengatakan di Selandia Baru, dimana peternak sapi perah mengalami masalah, sekarang banyak yang pindah dari penjualan sapi perah ke sapi potong.