ABC

Penjahat Narkoba Australia Pilih Jalankan Bisnis Haramnya dari Luar Negeri

Kisah kematian Wayne Rodney Schneider, yang dipukuli hingga tewas oleh pengawal pribadinya sendiri di Thailand, menyingkap peran warga Australia pengedar narkoba yang tinggal di luar negeri dan membanjiri negara tersebut dengan narkoba.

Jasad Wayne Rodney Schneider ditemulan tergeletak dipinggir jalan di dekat pemakaman umum, sekitar 30 kilometer dari rumahnya di Kota Pattaya, Thailand pada 2 Desember lalu.

"Dia tampaknya menjadi bos besar dalam jaringan pemasok narkoba di negara itu," kata mantan Komisasris Polisi NSW, Clive Small.

"Ada juga beberapa orang lain disekitarnya, beberapa diantaranya Saya kenal, yang biasanya akan membeli narkoba dalam jumlah yang sangat besr dan mereka akan menjualnya sampai habis,"

Small telah memetakan evolusi dari penjahat narkoba di Australia selama beberapa dekade terakhir.

"Dahulu orang Australia membeli narkoba dari pengedar di Thailand, Belanda, Kolombia dan sebagainya," kata Small.

"Yang terjadi tampaknya dari transaksi tersebut mereka menjadi sangat akrab, antara pembeli dan penjual, sehingga sejumlah pemakai narkoba di Australia atau orang-orang seperti Schneider, memutuskan untuk pindah ke luar negeri dan menjadi pemain tengah yang bermarkas di luar negeri."

Schneider memulai karirnya sebagai peracik narkoba yang berbakat dan kemudian bergabung dengan geng motor Hells Angels di Sydney.

Pada tahun 2006 dia masuk dalam daftar 10 orang paling dicari oleh kepolisian NSW ketika dituduh melakukan penembakan terhadap seorang penjaga klub malam di kawasan Kings Cross.

Seiring dengan meningkatnya jumlah kekayaanya dan polisi juga semakin mencurigainya, akhirnya pada tahun 2012, Schneider pindah ke Pattaya, Thailand.

Dua tahun kemudian,  Schneider menjadi orang pertama dalam jaringan pengedar narkobanya.

Para pejabat senior polisi meyakini Schneider merupakan otak dibalik upaya penyelundupan narkoba senilai $1,5 miliar,  dua ton MDMA (ekstasi) serta satu ton sabu yang berhasil digagalkan polisi dan terkait dengan  geng motor terlarang Hells angels dan Comancheros.
 

"Jika Anda adalah orang yang memiliki akses untuk mengimpor narkoba dalam jumlah sedemikian banyak, maka Anda adalah orang yang memiliki koneksi dan pengaruh sangat kuat antara pembeli di Australia dan juga pemasok di luar negeri," kata  Smal.

Kepala Komisi Kejahatan Australia (ACC), Chris Dawson mengatakan Schneider merupakan bagian dari terus berkembangnya para pengedar narkoba yang memiliki jaringan di seluruh dunia.

"Saya kira kegiatan warga Australia terkait peredaran narkoba semakin mendunia, dan karena itu otoritas kita perlu bekerjasama dengan mitra mereka sesama penegak hukum di negara lain,' kata Dawson kepada program  7.30.

Hakan "Big Hux" Ayik merupakan salah satu importir terbesar metamfetamin di Australia hingga akhirnya polisi mengusirnya keluar dari Australia.

Saat ini dia mengoperasikan jaringan pengedar narkoba dari Istanbul bersama dua orang rekannya dari klub motor Comanchero.

Imigran asal Albania dan mantan pengedar narkoba di kawasan Kings Cross, Vaso ulic tinggal di Montenegro, sejak meninggalkan Australia pada tahun 2005 ia diduga telah menjadi kepala kartel narkoba yang signifikan secara global.
 
ACC meyakini para penjahat narkoba senior ini bertanggung jawab atas sebagian besar impor narkoba ke Australia.
 

"Kami memperkirakan mereka bertanggung jawab atas sedikitnya 60 persen dari pasar gelap narkoba di Australia,' kata Dawson.

"Banyak dari mereka berbasis di luar negeri dan kalaupun mereka berbasis di Australia, mereka pasti punya koneksi yang sangat kuat di luar negeri.

Pekan lalu, program 7.30 berbicara dengan salah seorang anggota pengedar narkoba bawah tanah Australia yang berbasis di luar negeri.

Dia mengiyakan kalau cara kerja Schneider di luar negeri bukan hal baru lagi,  "Para pemain utama semua tinggal di luar negeri dan memompa Oz dengan narkoba."

Polisi Australia percaya kematian Schneider akan berdampak pada aliran narkoba ke Australia.
 
Anggota jaringan pengedar bawah tanah Australia tidak setuju dengan kesimpulan ini, sebaliknya mereka melihat kematian Schneider merupakan kabar baik bagi semua importir, karena akan memotong kompetisi".
 

Pengawal Schneider, Tony Bagnato ditangkap di Kamboja beberapa hari setelah pembunuhan schneider.

Ketika dia disidangkan di Bangkok, ada puluhan expat Australia lainnya yang menunggu untuk masuk menggantikan jalur pasar narkoba yang ditinggalkan Schneider.

"Mereka tidak akan pergi kemana-mana, dan saya akan melihat tren yang melibatkan penjahat Australia yang tinggal dan beroperasi di luar negeri yang terjadi sekarang ini akan terus berlanjut."