ABC

Peninjauan Kembali Mantan Guru JIS Neil Bantleman Ditolak

Bagi Tracy Bantleman, upaya untuk membebasakan suaminya merupakan panjang. Dia yakin suaminya, Neil, sama sekali tidak bersalah atas tuduhan berat yang ditimpakan kepadanya.

Warga Kanada Neil Bantleman, mantan guru di Jakarta Intercultural School (JIS), dipenjara pada tahun 2015 karena diduga melakukan pelecehan seksual terhadap anak-anak TK sekolah itu.

Dia sempat dibebaskan pada bulan Februari 2016 saat mengajukan banding. Namun, kebebasannya itu berlangsung singkat karena dia dihukum penjara lagi oleh pengadilan lebih tinggi.

Sekarang upaya pria 48 tahun ini untuk bebas sudah kandas setelah Peninjauan Kembali (PK) ditolak Mahkamah Agung (MA).

Dia harus jalani hukuman 11 tahun penjara di LP Cipinang yang sesak.

Keputusan penolakan PK tersebut kembali menggarisbawahi kualitas, independensi dan integritas sistem peradilan di Indonesia.

Pihak sekolah, penyelidik independen, kedubes Amerika Serikat, Inggris, Kanada dan Australia di Jakarta kesemuanya mempertanyakan legitimasi vonis bersalah atas Neil.

“Hasil dari proses hukum akan berdampak pada pandangan internasional mengenai aturan hukum di Indonesia,” kata Dubes AS Robert Blake dalam pernyataan pada Februari 2016.

Saat itu, Dubes Australia Paul Grigson mengatakan bahwa dia berharap proses hukum yang baik akan berjalan.

Canadian teacher Neil Bantleman sits with his hands clasped in a holding cell in Jakarta.
Neil Bantleman dalam ruang tahanan menunggu vonis kasusnya di PN Jaksel 2 April 2015.

Reuters: Darren Whiteside

Bagi Tracy, selalu sulit menjaga keseimbangan antara berbicara lantang atau diam sembari bekerja di balik layar.

Pada tahun 2016, dia memutuskan bahwa untuk bekerja sama dengan program Foreign Correspondent ABC untuk menceritakan kisah suaminya yang dipenjara.

“Ini bukan lagi maraton, ini ultra maraton,” kata Tracy saat itu.

“Anda harus mampu menyesuaikan diri karena hal ini sangat melelahkan dan menegangkan,” katanya.

Neil Bantleman bersama asistennya Ferdinand Tjiong dan lima petugas kebersihan di sekolah tersebut dipenjara karena diduga memperkosa murid-murid sekolah.

Salah satu petugas kebersihan yang dituduh adalah seorang wanita.

Petugas kebersihan yang keenam meninggal dalam tahanan polisi, di tengah dugaan bahwa dia dipukuli.

“Dimana buktinya? Sesederhana itu,” ujar Chris O’Connor, mantan kepala Unit Eksploitasi Anak dan Kejahatan Seksual Kepolisian Victoria tahun lalu.

“Saya siap mengorbankan reputasi pribadi dan profesionalku untuk menegaskan bahwa ketujuh orang ini tidak melakukan pelanggaran yang membuat mereka dipidana,” katanya.

Tracy Bantleman smile as they pose for a photo.
Tracy Bantleman yakin suaminya tak bersalah.

Supplied: Tracy Bantleman

O’Conner, yang dipekerjakan oleh pihak JIS untuk membantu penyelidikan, meminta penyelidikan PBB atas kasus tersebut.

Seperti yang diungkapkan Foreign Correspondent tahun 2016, para hakim dalam pengadilan di tingkat pertama sangat mempertimbangkan bukti yang diajukan oleh ahli masalah seksual dr Naek L. Tobing untuk menilai apakah kehidupan seksual Neil Bantleman telah membuatnya menjadi seorang pedofil.

Dari kesaksian dr. Naek Tobing itu, vonis kasus ini menemukan bahwa kehidupan seksel Neil “agak abnormal” karena dia tidak pernah bermasturbasi dan hubungan seks dengan istrinya sangat terbatas.

“Sejak menikah hubungan seksual mereka sangat jarang, seminggu sekali,” kata hakim.

“Biasanya hal itu dilakukan setiap hari atau setidaknya dua atau tiga kali per minggu … Pertanyaannya adalah bagaimana dia menyalurkan kebutuhan seksualnya,” lanjutnya.

Satu-satunya kesempatan untuk membebaskan Neil sekarang adalah grasi dari presiden.

“Saya tahu Neil tidak bersalah. Dia pun tahu dia tidak bersalah,” kata Tracy.

“Perlu diketahui bahwa saya mendukung suamiku karena dia orang yang tidak bersalah,” katanya.

“Ketidakadilan ini sangat besar. Tapi tidak berarti hal itu tidak dapat diatasi. Kami akan terus berjuang dan berupaya selama dibutuhkan,” ujarnya.

Media di Kanada melaporkan bahwa Perdana Menteri Justin Trudeau bekerja sama dengan para pejabat Indonesia untuk mencoba mengupayakan pembebasan Neil Bantleman.

Woman with microphone stands in the foreground with three people listening behind her.
Tracy Bantleman berkampaye untuk pembebasan suaminya Neil Bantleman dan asisten suaminya Ferdinand Tjiong

ABC News

Simak beritanya dalam Bahasa Inggris di sini