ABC

Penimbun Barang di Sydney Bayar Utang Kebersihan Rp 1,8 Miliar

Penimpun sampah di Sydney yang dikenal dengan julukan Bondi hoarders telah membayar tumpukan utang pembayaran kebersihan di rumahnya yang jumlahnya mencapai $180 ribu atau sekitar Rp1,8 miliar. Pembayaran dilakukan beberapa jam sebelum mereka diusir paksa dari rumah yang dipenuhi sampah tersebut.

Timbunan sampah dihalaman sebuah rumah di Sydney, pemiliknya Mary Bobolas diketahui menderita Gangguan Penimbun Barang alias Hoarder.

Rumah yang terletak di Bonara Avenue 19 di daerah Bondi itu dikenal dengan tumpukan sampah dan perabotan rumah bekas yang dileparkan begitu saja ke halaman mereka.

Akibat kondisi rumahnya tersebut, sang pemilik Mary Bobolas dan dua anak perempuannya, Elena dan Liana, berutang sebesar $180 ribu untuk pembayaran kebersihan dan biaya hukum kepada Dewan Kota Waverley atas upaya pembersihan rumah mereka yang telah beberapa kali dilakukan.

Mereka diberikan tenggat waktu hingga pukul 18.00 waktu setempat hari Selasa (17/2/2015) untuk membayar utang tersebut atau rumahnya akan dilelang. Lelang rencananya dilakukan untuk menutupi tunggakan utang tersebut.

"Sampai Kantor Sheriff menerima dana untuk melakukan pembersihan di rumah itu yang diperintahkan oleh hakim, lelang akan tetap dilakukan pekan depan seperti yang direncanakan," kata seorang juru bicara Kantor Sheriff NSW.

"Kami tidak tahu kapan keluarga akan melakukan pembayaran sama sekali," katanya.

Dewan Kota Waverley mengatakan pihaknya telah berulang kali berusaha menyelesaikan masalah penimbunan sampah yang dilakukan keluarga pemilik rumah tersebut selama 25 tahun dan telah melakukan pembersihan di lokasi itu hingga 15 kali.

Sampai saat ini, biaya tersebut tidak pernah dibayarkan, dan tahun lalu Kantor Sherrif NSW Sheriff diperintahkan untuk menagih uang tersebut.

Akibatnya rumah itu telah disiapkan untuk dilelang guna membantu membayarkan tunggakan utang biaya pembersihan tersebut.

Sebelumnya, Ric Serrao dari salah satu agen real estate mengatakan sepanjang pengetahuannya lelang rumah tersebut akan tetap dilaksanakan.

"Lelang akan dilakukan sesegera mungkin, namun kami diperintahkan untuk memesan petugas lelang, dan kami juga telah memesan petugas keamanan dan para pembeli akan segera berdatangan untuk hadir pada acara lelang pada pukul 19.30 nanti,' jawabnya.

Serrao juga mengatakan ada banyak barang-barang menarik di rumah tersebut.

"Selama 24 tahun bekerja di dunia properti, saya tidak pernah menjumpai kasus semacam ini," katanya.

"Rencana lelang diminati calon pembeli. Ada  62 draft kontrak penjualan yang kami kirimkan, dan saya pikir akan ada 30-40 persen dari klien yang berminat untuk datang ke acara lelang nanti. Makanya pasti akan menarik," jelas Ric Serrao.