ABC

Pengunjuk Rasa Warnai Melbourne Cup Protes Penanganan Tahanan Imigrasi

Dua perempuan telah menggunakan sebuah derek di Melbourne Cup untuk membentangkan spanduk yang memprotes perlakuan terhadap para pencari suaka di Pulau Manus.

Spanduk itu bertuliskan “SOS: Evacuate Manus Now” (darurat: evakuasi tahanan Pulau Manus sekarang) dan sebuah kelompok yang menamakan dirinya ‘Whistleblowers, Activists & Citizens Alliance’ (WACA) atau Aliansi Pengungkap Fakta, Aktivis dan Warga Negara telah mengaku bertanggung jawab atas aksi itu.

Dua perempuan pengunjuk rasa, yakni Hannah Patchett dan Katherine Woskett, mendarat di derek itu sekitar pukul 12.30 siang (7/11/2017) waktu setempat dan mengatakan bahwa mereka berencana untuk tinggal di sana tanpa batas waktu.

“Kami bergabung dengan lainnya di seluruh Australia untuk menuntut agar Pemerintah segera mengevakuasi orang-orang di (tahanan) Manus dan membawa mereka ke tempat anan untuk diproses,” kata juru bicara WACA, Charlotte Lynch.

Skip Twitter Tweet

FireFox NVDA users – To access the following content, press ‘M’ to enter the iFrame.

Ada juga penundaan besar pada jalur kereta api ke Pacuan Kuda Flemington setelah pengunjuk rasa lain dari kelompok tersebut memarkir mobil di jalur rel.

Polisi telah menahan setidaknya satu orang atas insiden tersebut.

Kelompok ini memiliki sejarah aksi yang dianggap melanggar. Tahun lalu, para pengunjuk rasa meramaikan Gedung Parlemen di Canberra dan mengikat tangan mereka ke ruang galeri umum.

Fasilitas penahanan Australia di Pulau Manus, yang menampung 600 orang, ditutup permanen pada akhir Oktober dan dikembalikan ke Angkatan Pertahanan Papua Nugini.

Pemerintah Papua Nugini mengatakan kepada para penghuni tahanan bahwa mereka harus pindah ke akomodasi baru di kota Lorengau, setelah pengadilan tertinggi negara tersebut memutuskan bahwa fasilitas penahanan tersebut tidak konstitusional.

Pengunjuk rasa mengatakan, mereka berencana untuk tinggal di atas derek sampai waktu yang tak terbatas.
Pengunjuk rasa mengatakan, mereka berencana untuk tinggal di atas derek sampai waktu yang tak terbatas.

ABC News

Listrik, air dan pelayanan makanan di pusat tahanan itu kini telah terputus.

Langkah tersebut telah menyebabkan penderitaan di antara beberapa pencari suaka yang mengatakan bahwa mereka takut akan keselamatan mereka.

Simak berita ini dalam bahasa Inggris di sini.