ABC

Pengunjuk Rasa Lingkungan Bentrok Dengan Polisi di Melbourne

Seratusan pengunjuk rasa lingkungan bentrok dengan polisi di luar gedung konferensi pertambangan internasional yang sedang berlangsung di Melbourne hari Selasa (29/10/2019).

Polisi telah menahan 20 orang yang sebelumnya berkumpul di luar gedung Melbourne Exhibition and Convention Centre, dimana Konprensi Pertambangan Dan Sumber Daya (IMARC) dilangsungkan.

Lebih dari 100 pengunjuk rasa berhadapan polisi dalam jumlah yang hampir sama, termasuk delapan kuda polisi di kawasan pinggiran Sungai Yarra tersebut.

Polisi menggunakan gas pemedih mata terhadap para pengunjuk rasa, dan juga menggunakan kuda untuk mendesak pengunjuk rasa mundur dari pintu masuk ke dalam gedung konprensi.

Juru bicara Kepolisian Victoria mengatakan para pengunjuk rasa ini menutup pintu masuk untuk difabel dan diminta membubarkan diri namun menolak.

“Polisi bergerak dan para pengunjuk rasa ditahan,” kata juru bicara tersebut.

Dua orang lagi ditahan karena menyerang kuda polisi.

Several police clash with a female demonstrator outside a building.
Polisi telah menahan 20 orang karena berusaha menghalangi peserta konprensi masuk ke gedung pertemuan.

AAP: James Ross

Seorang petugas polisi juga mengalami cedera ketika melakukan penangkapan sehingga perlu dibawa ke rumah sakit.

Ambulans Victoria mengatakan dua orang dibawa ke rumah sakit, seorang polisi dengan cedera ringan, dan seorang wanita dengan cedera di kaki.

Seorang pengunjuk rasa Paul mengatakan wanita itu, seorang warga asal Chile berusia 23 tahun mengalami cedera karena kakinya terkena injakan kuda polisi.

Emma Black, juru bicara kelompok bernama Blockade IMARC mengatakan mereka berhasil menutup beberapa pintu masuk gedung konprensi.

Emma Black mengatakan aliansi mereka terdiri dari 20 organisasi yang berasal dari serikat pekerja, aktivis lingkungan dan pegiat penyayang binatang.

Wakil Perdana Menteri Australia Michael McCormack menggambarkan bahwa perilaku para pengunjuk rasa ini ‘memalukan’ dan mereka hanyalah ingin mendapatkan pemberitaan media.

“Mereka benar-benar hanya ingin Facebook mereka dan status media sosial diupdate dengan kejadian ini,” kata McCormack kepada ABC.

“Pertambangan dan sumber mineral lain menyediakan banyak uang, khususnya bagi pembayaran tunjangan sosial dan kemungkinan sebagian besar pengunjuk rasa itu menggantungkan diri pada bantuan sosial tersebut,” katanya.

Salah seorang peserta konprensi, Alex Arbuthnot, seorang peternak sapi perah dari Sale mengatakan para pengunjuk rasa tidaklah seharusnya menghalangi pintu masuk.

“Semua orang berhak melakukan unjuk rasa,” katanya.

“Saya berasal dari kota dimana para petani dan petambang sudah bekerja saling berdekatan selama lebih dari 50 tahun, dan anak-anak saya bekerja di perusahaan pertambangan.”

Pemimpin Oposisisi dari Partai Liberal di Victoria Michael O’Brien telah menyerukan adanya kuasa baru bagi polisi untuk menghentikan apa yang digambarkannya sebagai ‘pengunjuk rasa sudah menguasai kota Melbourne.’

O’Brien mengatakan unjuk rasa sudah terjadi setiap hari di Melbourne dan dia prihatin dengan warga yang mengalami kesulitan menuju tempat mereka bekerja.

“Kuasa untuk memindahkan orang adalah kewenangan bagi polisi untuk bersikap fleksibel yang mengijinkan unjuk rasa berlangsung, namun tetap membuat Melbourne tetap berfungsi,” kata O’Brien.

Lihat beritanya dalam bahasa Inggris di sini