ABC

Pengobatan Adiksi Narkoba Meningkat 175 Persen di Australia

Penggunaan narkoba sabu yang terus meningkat telah mendorong terjadinya lonjakan jumlah warga Australia yang mencari pengobatan untuk penggunaan amfetamin.

Data terbaru dari Institut Kesehatan dan Kesejahteraan Australia menunjukkan jumlah perawatan yang dilakukan untuk penggunaan amfetamin dalam kurun waktu lima tahun terakhir telah meningkat 175 persen.

Secara keseluruhan laporan tersebut mengungkapkan jumlah orang yang mencari pengobatan untuk masalah narkoba dan alkohol terus meningkat.

Sepanjang tahun 2015 – 2016, tercatat ada 134.000 orang Australia yang mencari pengobatan narkoba dan alkohol, jumlah ini meningkat 11 persen dari jumlah dua tahun sebelumnya.

Sementara amfetamin merupakan masalah yang terus berkembang, penyalahgunaan alkohol masih tetap menjadi jenis pengobatan yang paling banyak dicari orang – dan meliputi 32 persen dari perawatan yang dilakukan.

Demografi orang yang mencari pengobatan juga mengalami perubahan, dimana lebih banyak penduduk Australia yang berusia lebih tua yang mencari pengobatan untuk masalah narkoba.

Laporan tersebut menemukan warga berusia di atas 40 tahun mencakup sepertiga dari mereka yang mencari bantuan.

Tapi warga Australia yang berusia lebih muda masih terlalu banyak keterwakilannya, dimana orang-orang berusia 20-an tahun menyumbang seperempat dari mereka yang mencari pertolongan.

Penggunaan sabu paling banyak

Matthew James dari Institut Kesehatan dan Kesejahteraan mengatakan bahwa lonjakan perawatan terkait amfetamin ini secara jelas berhubungan langsung dengan meningkatkan pertumbuhan narkoba.

“Ini berhubungan dengan penggunaan jenis amfetamin tertentu, terutama sabu,” katanya.

“Jadi saya pikir peningkatan ini sebagian faktor yang ikut mendorong pertumbuhannya adalah karena amfetamin.”

Di Australia Selatan dan Australia Barat, perawatan terkait amfetamin telah melampaui perawatan terkait alkohol.

Namun di Queensland, ganja merupakan masalah keprihatinan narkoba yang utama.

Diterjemahkan pukul 10:00 WIB, 28/6/2017 oleh Iffah Nur Arifah. Simak beritanya dalam Bahasa Inggris disini.