ABC

Penghapusan Bahasa Inggris di Sekolah NSW Rugikan Siswa

Kalangan guru menyayangkan dihapuskannya dukungan tenaga spesialis untuk pelatihan pelajaran Bahasa Inggris di sekolah-sekolah negeri di New South Wales. Keputusan itu membuat seluruh generasi pelajar yang berlatar belakang pendatang terancam termarjinalkan.

Federasi guru NSW mengatakan sejak tahun lalu ada sekitar 32 guru bantu pelajaran Bahasa Inggris sebagai bahasa kedua (English as a second language – ESL) untuk murid berlatar belakang etnis dan pengungsi yang diberhentikan.

Staf keragaman budaya federasi guru NSW, Amber Flohm mengatakan kantor mereka sering menerima telpon dari sekolah dan para guru yang baru mengetahui kalau posisi tersebut ditiadakan pada tahun ini.

"Kenyataan ini sangat pahit, terutama bagi sekolah-sekolah yang berada di daerah terpencil yang selama ini mengandalkan Departemen Pendidikan untuk membantu mereka menyediakan guru spesialis. Dengan keputusan ini mereka seakrang butuh bantuan untuk menyusun program baru dalam membantu keluarga dan murid mereka melalui sistem pendidikan,” kata Flohm.

Sementara itu  Kepala Sekolah, Sekolah Negeri Smithfield di Sydney Barat sekaligus ketua forum kepala sekolah di NSW mengatakan memberikan kewenangan lebih luas bagi kepala sekolah untuk mengatur anggaran sekolah mereka tidak membantu karena sekolah  tidak punya pakar yang diajak mengajar di sekolah,” katanya.

"Kita memang punya uang dan bisa mengambil keputusan, tapi kita tidak dapat memenuhi strategi itu karenanya kita tidak dapat mencapai metode pengajaran yang baik untuk anak-anak,” tambahnya lagi.

"ESL adalah wilayah ilmu yang  terus berkembang dan kita  hanya  punya sedikit anggaran di sekolah dan jumlahnya tidak cukup untuk  menggaji guru ESL dan  apalagi sekarang posisi mereka ditiadakan,” paparnya.

Anggota parlemen dari Partai Hijau, John Kaye mengatakan ESL adalah salah satu kesulitan pertama yang dihadapi sistem pendidikan menyusul  kebijakan pemerintah negara bagian yang memutuskan meneruskan langsung anggaran pendidikan ke sekolah yang sebelumnya dikelola oleh departemen pendidikan.

"Sekolah-sekolah itu tidak  bisa menemukan guru, dan mereka juga tidak bisa menemukan program yang disediakan oleh departemen pendidikan,” katanya.

"Sangat tidak mungkin kita bisa memproduksi kembali segala sesuatu di sekolah yang sebelumnya dikerjakan oleh departemen,”

Peran guru ESL masih dibutuhkan

Kebutuhan akan kelas ESL di NSW terus meningkat karena negara bagian ini merupakan kawasan yang memiliki jumlah penduduk pendatang dan pengungsi paling besar di Australia.

Pada tahun 2013, hampir satu pertiga murid di sekolah negeri di NSW berasal dari keluarga  yang berbicara dalam bahasa selain Inggris. Jumlah ini meningkat 0,7 5 dibandingkan tahun 2012 lalu menurut data Kementerian pendidikan dan pemberdayaan masyarakat.

Kementerian pendidikan mencatat tahun ini ada 896 guru ahli pengajaran ESL sama dengan jumlah pada tahun 2013.

Federasi guru khawatir pengalihan anggaran sekolah dari departemen pendidikan akan mengancam masa depan guru ESL karena tidak ada anggaran khusus yang disediakan untuk posisi mereka.

Karenanya kalangan guru menilai anggaran untuk guru ESL seharusnya dijamin dan sama dengan posisi guru lainnya.

Namun juru bicara Departemen Pendidikan dan Pemberdayaan Masyarakat mengatakan semua bergantung pada kepala sekolah untuk menggunakan anggaran sekolah mereka demi kepentingan terbaik anak didik mereka.

Menurutnya kepala sekolah akan dapat mengakses dukungan dan saran online saat ekuitas baru untuk kemampuan bahasa Inggris akan dimasukkan dalam alokasi dana tahun depan berdasarkan kebutuhan siswa dan sekolah.