ABC

Penggunaan Bus Umum di Perth Terus Menurun

Perjalanan yang menggunakan jaringan bus dan kereta di Kota Perth, Australia Barat, selama lima tahun berturut-turut terus menunjukan penurunan. Penggunaan bus umum menurun lebih lima juta dibanding tahun lalu.

Penggunaan layanan bus ‘Transperth’ mencapai puncaknya tahun 2012-2013. Saat itu tercatat 149.697.303 pengguna. Sejak itu, jumlahnya terus menurun secara konsisten setiap tahunnya. Di tahun 2016 tercatat hanya 140.856.706 perjalanan.

Hal itu berarti hanya ada sekitar 70 perjalanan per tahun untuk setiap dua juta penduduk di Perth.

Hanya layanan kapal feri yang betolak belakang dengan tren tersebut. Moda transportasi yang satu ini untuk jurusan Perth Selatan dan Elizabeth Quay naik 25 persen.

Meski tren penurunan ini dapat dikarenakan oleh kesulitan ekonomi di negara bagian ini, dimana saat ini lebih sedikit pekerja, diskusi di laman akun Facebook ABC Radio Perth juga mengungkapkan ketidaksukaan terhadap bus dan kereta api.

Lebih dari 450 orang memberikan pendapat mereka dalam diskusi ini. Mereka menjelaskan secara rinci mengapa memilih menggunakan kendaraan pribadi. 

Kendaraan pribadi lebih murah 

“Menggunakan angkutan umum bagi saya biayanya sekitar $ 90 (Rp950 ribu) per minggu atau $ 35 (Rp370 ribu) untuk bahan bakar.” – John.

“Ini tidak cukup efisien, dan harganya mahal jika Anda tidak memiliki tarif konsesi atau pelajar. Biasanya saya menghabiskan $ 50 (Rp530 ribu) seminggu untuk pergi bekerja, dan teman saya hanya perlu mengeluarkan uang $ 10 (Rp100 ribu)  untuk mengisi penuh tangki bahan bakar kendaraannya.” – Jazmin

“Transportasi publik mahal, lebih dari $ 8 (Rp85 ribu) per hari hanya untuk melakukan perjalanan di satu zona, ditambah lagi butuh waktu satu jam untuk tiba di tempat yang hanya berjarak 20 menit karena saya harus naik bus dua kali dan kereta api. Saya tinggal di Subiaco, yang bukan di jalur bus.” – Marty.

Jalan bebas hambatan Mitchell Freeway di Perth
Meskipun lalu lintas yang sibuk, warga Kota Perth menilai mereka lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi daripada transportasi publik.

ABC News: Eliza Laschon

Biaya parkir mahal

Pada tahun 2014, Menteri Utama Australia Barat sebelumnya, Collin Barnett memperkenalkan biaya $ 2 untuk parkir di stasiun kereta api pada hari kerja. Kebijakan ini membuat marah para penumpang yang sebelum kebijakan ini diberlakukan dapat menggunakan kendaraan mereka menuju stasiun dan memarkirnya sepanjang hari tanpa dikenakan biaya.

Tiga tahun kebijakan ini sudah diberlakukan, nampaknya kemarahan warga itu tidak mereda dan beberapa pengunjung memutuskan bahwa hal itu tidak layak dilakukan.

“Jika Anda parkir di stasiun kereta, biayanya $ 2 (Rp20 ribu), lalu biaya perjalanan untuk masing-masing rute perjalanan hampir $ 5 (Rp 53 ribu), dalam jarak tempuh 20 km di dalam kota – itu gila. Sebenarnya lebih murah menggunakan kendaraan pribadi.” – Tamantha

“Parkir berbayar di stasiun kereta terlalu mahal bagi banyak orang. Stasiun ‘Oats Street’ dulu merupakan stasiun yang ramai, sekarang kosong karena mesin meteran parkir. Semakin banyak orang yang menggunakan kendaraan umum membuat perjalanan semua orang menjadi lebih baik. Jangan mempersulit orang untuk melakukan hal yang benar.” – Andrew

Jalur bus tidak efektif

Jaringan kereta di Kota Perth memiliki prinsip mengantarkan orang di dalam dan keluar dari pusat kota, dengan bus yang menawarkan koneksi antardaerah di pinggiran kota.

Pemerintah Australia Barat saat ini yang dipimpin Mark McGowan memiliki rencana ambisius dan mahal memperluas jaringan kereta api. Mereka mengumumkan alokasi anggaran sebesar $ 1,34 miliar (setara Rp14,2 triliun) selama empat tahun untuk program utama ‘Metronet’.

Warga Ellenbrook, di sebelah utara timur Perth, masih menunggu jalur kereta yang dijanjikan oleh Partai Liberal dan Partai Buruh sebelum pemilihan tahun 2008.

Pemerintahan Collin Barnett sebelumnya mengingkari komitmennya setelah pemilihan. Kini Pemerintahan Mark McGowan belum mengalokasikan dana untuk proyek tersebut, meski bersikeras tetap akan melanjutkannya.

Halte bus di Midland, di timur kota Perth
Warga di kawasan pemukiman di luar kota Perth dapat menggunakan sejumlah jaringan bus untuk mencapai berbagai wilayah.

ABC Radio Perth: Emma Wynns

Tapi untuk saat ini, banyak orang menghadapi pilihan antara serangkaian koneksi bus dan kereta api atau menggunakan kendaraan pribadi.

“Perjalanan selama 35 menit di mobil saya setiap pagi akan memakan waktu tiga jam, empat kali berganti kereta yang terpisah dan berjalan sejauh tujuh kilometer. Kemudian saya harus melakukan semuanya lagi di malam hari untuk pulang. Saya tidak suka menempuh perjalanan selama enam jam setiap hari hanya untuk pergi menuju dan dari tempat kerja.” – Amelia

“Kenyataan bahwa saya harus naik tiga bus dari Scarborough ke Floreat, itu hanya tujuh menit berkendara dengan mobil.” – Paul

“Semuanya diarahkan untuk membuat orang masuk dan keluar kota. Untuk keluar dari tempat saya di Beechboro menuju tempat kerja di Joondalup waktu tempuhnya 22 menit berkendara. Tetapi dengan menggunakan Transperth, saya harus pergi ke kota dan kembali keluar lagi. Jadi itu artinya saya harus naik bus dua kali dan kereta api dengan total waktu tempuh satu jam seperempat. Jadi meski rumah dan pekerjaan saya benar-benar dekat dengan pilihan angkutan umum, tetap saja itu tidak layak.” – Shannon

“Perth pada dasarnya hanya pinggiran kota, pusat kota wilayahnya sangat kecil, sistem transit ini perlu diperbarui untuk mengakomodasi itu.” – Jazmin

“Meski tinggal dalam jarak 500 meter ke stasiun kereta, saya hanya menggunakannya sesekali saja untuk masuk dan ke luar kota pada Jumat malam dan akhir pekan. Masalahnya, jaringan kereta masih lebih lambat dari perjalanan dengan mobil, jadi Anda tetap perlu memiliki mobil, yang berarti Anda perlu membayar biaya yang sangat besar untuk lisensi berapa pun Anda menggunakan mobil Anda, jadi apa gunanya membayar transportasi umum? ” – Bonita

Isu keamanan

Sejumlah pengguna mengatakan mereka tidak merasa aman menggunakan kendaraan umum karena perilaku penumpang lain, yang berkerumun di jam sibuk, atau kecenderungan malapetaka bus Perth terbakar selama perjalanan.

“Keselamatan. Orang-orang di kereta itu mulai dari tidak pengertian sampai pada skala sangat berbahaya.” – Rowen

“Bus yang meledak terbakar tidak menenangkan.” -Bill.

“Semua orang muak dengan angkutan umum dan tidak ada yang bisa menghindar.” – Bev

bus transport terbakar di Alexander Heights
Setidaknya 14 buah bus berbahan bakar gas terbakar sepanjang 8 tahun terakhir.

ABC News: Robert Koenig-Luck

Tidak semua benci transportasi umum

Sementara banyak orang memiliki alasan untuk menghindari angkutan umum, nampaknya pandangan pengguna biasa jauh lebih positif.

“Saya suka menggunakan kereta api, perjalanannya hanya 25 menit ketimbang satu jam menggunakan mobil dengan biaya $ 7 sampai $ 8 per hari. Tapi itu jauh lebih murah daripada mengemudi dan parkir di kota. Saya mendapatkan tempat duduk setiap hari di jam sibuk dan kondisinya tidak berjejalan.” – Matius

Baca juga:

Terjadi Percikan Api di Kereta Melbourne, Ratusan Dievakuasi

Bis Tanpa Sopir di Darwin Masih Diawasi Sopir

Pandangannya didukung oleh survei Otoritas Angkutan Umum baru-baru ini terhadap 4.000 penumpang yang menunjukkan bahwa 89 persen pengguna bus dan 94 persen pengguna kereta api merasa puas dengan layanan mereka.

“Saya pikir jaringan bus dari Butler ke Perth sangat bagus dan semua orang sangat sopan kepada OAPs (pensiunan usia tua) seperti saya. Saya akan selalu diberi tempat duduk.” – Maureen

“Saya pikir sistem transportasi umum sangat bagus. Tapi saya cukup beruntung tinggal di jalur utama dimana hampir sepanjang waktu ada banyak perbaikan. Tapi bagi yang bisa, mereka akan lebih jarang mengemudi, tdak ada biaya parkir, tidak perlu frustasi dengan lalu lintas di jam sibuk, tidak perlu tambahan pemeliharaan kendaraan.” – Eddy

Pemerintah Australia Barat juga berharap dapat mendorong lebih banyak warga meninggalkan mobil pribadi di rumah melalui kampanye kesadaran publik senilai $ 500.000.

Kampanye ini bagi seorang pengguna transportasi umum seperti Hannah dapat difokuskan pada sistem transportasi berbasis rel.

“Sebagai orang yang tidak dapat menyetir, saya mengandalkan sistem transportasi umum. Saya perhatikan lebih sedikit orang menggunakan bus dan kereta api. Saya merasa khawatir hal ini bisa berarti layanannya yang menurun. Jadi, harapan saya bagi mereka yang dapat menyetir, tolong pertimbangkan untuk menggunakan transportasi umum.”

Diterjemahkan pada 12/9/2017 oleh Iffah Nur Arifah. Simak beritanya dalam Bahasa Inggris di sini.