ABC

Pengguna Kereta di Melbourne Sumbang Rp 300 Juta Untuk Pengungsi Suriah

Seorang pria Melbourne mengumpulkan lebih dari 30,000 dolar (atau setara Rp 300 juta) setelah mendesak warga yang terkena dampak mogok kerja kereta komuter untuk menyalurkan rasa frustrasi mereka, dan menyumbang uang guna membantu pencari suaka Suriah.

Serangkaian mogok kerja yang dilakukan oleh Serikat Pekerja Kereta, Tram dan Bis (RTBU) telah menyebabkan petaka transportasi publik di Melbourne selama beberapa hari. Serikat Pekerja melakukan aksi mogok sebagai bagian dari sengketa atas gaji dan situasi kerja.

Ayah dua anak bernama James Wright melihat gambar bocah Suriah yang tenggelam, Aylan Kurdi, di pantai Turki pada hari Kamis (3/9) dan memutuskan ia harus melakukan sesuatu.

"Di manapun hal ini tak bisa diterima," tulisnya di sebuah halaman penggalangan dana online.

James Wright terinspirasi oleh foto pencari suaka asal Suriah. (Foto: Reuters, Marko Djurica)
James Wright terinspirasi oleh foto pencari suaka asal Suriah. (Foto: Reuters, Marko Djurica)

James mengatakan, respon yang diterimanya "sulit dipercaya".

"Saya tahu betapa sulitnya menggalang dana untuk amal jadi saya menargetkan 2.500 dolar (atau setara Rp 25 juta) dan tak berharap kami mendekati itu, tidak dalam 24 jam. Terakhir kali saya memeriksanya, itu sudah lebih dari 30.000 dolar," sebutnya.

Warga Melbourne pengguna kereta komuter mengunggah aksi amal mereka di media sosial, dengan menggunakan tanda pagar #donateyourtrainfare (donasikan uang kereta anda).

"Baiknya warga Melbourne…," unggah Mohamed Hassan di Twitter.

"Ketika hidup menyuguhkan tragedi, Anda berbuat kebaikan."