ABC

Pengguna Bulanan Aplikasi WeChat Milik China Capai 1 Miliar

Aplikasi media sosial China yang paling populer, WeChat, telah melampaui tonggak besar lainnya -yakni mencapai 1 miliar pengguna bulanan.

Pencapaian tersebut terjadi pada bulan Februari, bulannya Tahun Baru Imlek, demikian bunyi pengumuman perusahaan tersebut.

Hanya Facebook dan aplikasi WhatsApp-nya yang memiliki pengguna lebih banyak, masing-masing sekitar 2,1 miliar dan 1,5 miliar.

Facebook mencapai 1 miliar pengguna bulanan di tahun 2012.

Pony Ma, CEO dan pendiri Tencent, perusahaan induk WeChat, mengumumkan tonggak sejarah itu di sela-sela Kongres Rakyat Nasional China ke-13 di Beijing.

Tapi karena pengguna WeChat sering memiliki lebih dari satu akun -untuk memisahkan akun bisnis dan pribadi -jumlah orang yang menggunakan platform media sosial itu sebenarnya kurang dari jumlah tersebut.

Dulunya aplikasi pesan teks standar, WeChat sekarang menawarkan lebih banyak layanan satu atap kepada penggunanya.

Para pengguna WeChat bahkan bisa memberi uang sebagai hadiah ke teman dan keluarga dengan mengirim layanan ‘Red Packets’.
Para pengguna WeChat bahkan bisa memberi uang sebagai hadiah ke teman dan keluarga dengan mengirim layanan ‘Red Packets’.

ABC News: Jennifer Wong

Australia gunakan sistem WeChat Pay

Layanan pembayaran seluler di aplikasi itu, yakni WeChat Pay, memungkinkan pengguna memesan restoran, memesan taksi, mentransfer uang ke teman dan berbelanja daring dengan mudah.

Skip YouTube Video

FireFox NVDA users – To access the following content, press ‘M’ to enter the iFrame.

Akibatnya, WeChat telah menjadi elemen penting dalam kehidupan sehari-hari di China dan menyebar ke seluruh dunia. Aplikasi ini telah diluncurkan di lebih dari 15 negara sampai saat ini.

Lebih dari 10.000 toko dan restoran di Australia sudah menggunakan sistem WeChat Pay dan lebih dari 2,5 juta warga Australia diyakini memiliki aplikasinya.

Ma mengatakan perusahaannya akan terus berkembang.

“Ke depan kami berharap bisa menggunakan inovasi teknologi untuk mendorong langkah perkembangan selanjutnya dari reformasi dan pembukaan.”

Ia mengatakan bahwa dirinya mengharapkan inovasi teknologi menjadi bagian penting dari inisiatif ‘One Belt One Road’ China, di saat Presiden Xi Jinping berusaha memperluas pengaruh perdagangan China.

Simak berita ini dalam bahasa Inggris di sini.