Penggemar Ahok di Australia Ikut Kirim Bunga
Repoter ABC di Jakarta melaporkan ada wisata terbaru di kota ini, setengah perayaan, setengah penghormatan, dengan ribuan karangan bunga dikirim untuk Gubernur Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang kalah dalam pemilihan kepala daerah. Karangan bunga ini membanjiri Balaikota Jakarta.
Hal seperti itu belum pernah terjadi sebelumnya.
Pada hitungan terakhir, ada sekitar 3.000 karangan bunga berisi pujian, dukacita, dan kekecewaan. Karangan bunga ini terus berdatangan.
Ada karangan bunga bertuliskan, “Pergilah ke Neraka, orang munafik,” ditujukan pada lawan politik yang menyebabkan kekalahan Ahok pada pekan lalu.
Sampai ‘Ahokers’ dari kota Perth, Australia juga mengirim karangan bunga, bertuliskan “Anda berharga bagi kami.”
Banyak karangan bunga dibanjiri dengan tulisan-tulisan dari budaya populer saat ini.
Ada juga tulisan “Just Keep Swimming” yang merujuk pada komentar Ahok saat ia membacakan nota pembelaan saat persidangan kasus penistaan agama yang dituduhkan padanya. Saat itu, Ahok mengatakan ia hanyalah “ikan kecil, seperti Nemo, di tengah Jakarta”.
Beberapa karangan mungkin juga membuat istri Ahok, Veronica Tan, menjadi khawatir, seperti “Gubernur adalah pekerjaan, Pahlawan adalah jabatan” dari “Ibu yang paling cantik” di sebuah taman kanak-kanan. Ada juga bunga yang dikirim dari Anita Subarno, yang mengaku sebagai “Die Hard Lover”.
Bunga-bunga lainnya dikirim dari Swiss, Kalifornia, hingga dari yang mengaku Leonardo DiCaprio, setidaknya itulah yang tertulis lengkap dengan ungkapan yang diambil dari film Titanic, “You jump, I jump”, atau “Kamu loncat, saya pun loncat.”
Setiap paginya di pekan ini, ratusan pendukung Ahok tiba di Balaikota sebelum jam 7:00 pagi untuk melihat sosok yang telah dianggap sebagai pahlawannya.
Ina, warga dari Cipinang, mengatakan bahwa ia pergi ke Balaikota untuk berterima kasih kepada Ahok atas subsidi pendidikan yang dirasakan cucu-cucunya.
“Saya ingin mengucapkan terima kasih, saya juga mendapat manfaat dari program perawatan kesehatan, untuk operasi mata saya,” katanya.
“Saya ingin berterima kasih padanya, meski saya tidak membawa bunga, saya benar-benar ingin memberinya injil, saya harap dia bersedia menerimanya.”
Ahok dipandang sebagai pemimpin efektif, dari sebuah kota yang pernah dikenal ‘bobrok’.
Politisi berdarah China dan bergama Kristen ini kepopulerannya pernah melonjak dan bisa saja memenangkan pemilihan umum kembali, sebelum diserang kelompok konservatif dan lawan politik lainnya, karena diduga menghina agama Islam.
Mazaya, seorang warga Muslim di Jakarta, berada di tengah keramaian untuk menyapa Ahok. Sehari-harinya ia menggunakan kendaraan umum dan mengatakan proyek transportasi di bawah kepemimpinan Ahok membuat hidupnya lebih mudah.
Penggemar lainnya, Restu Saraswati, membawa beberapa boneka mainan Nemo.
“Kami di sini karena kami mencintai kepribadian Ahok. Ia mungkin tidak menang dalam pemilihan, tapi ia telah memenangkan hati kami.”
“Saya membawa Nemo dengan harapan akan ada lebih banyak ‘ikan Nemo’ seperti Ahok, lahir di kota ini, di negara ini.”
Ahok memiliki waktu enam bulan sebelum meninggalkan jabatannya sebagai gubernur. Keputusan pengadilan akan kasusnya akan dibacakan pada 9 Mei.
Diterbitkan oleh Erwin Renaldi pada 28/04/2017 pukul 09:45 AEST dari laporan berbahasa Inggris di sini.