ABC

Pengendara Taksi Uber Harus Bayar Pajak di Australia

Layanan berbagi taksi Uber Australia telah mengecam keputusan Kantor Pajak Australia yang memutuskan bahwa para pengendara Uber harus membayar pajak dari penumpang yang menggunakan jasa mereka.

Ini adalah usaha terbaru dari Kantor Pajak Australia (ATO) untuk mendapatkan pembayaran pajak dari para pemain baru di dunia perekonomian digital.

Dan ATO sekarang mencari sasaran dua bisnis yang semakin populer – layanan taksi Uber dan akomodasi online Airbnb.

ATO mengatakan bisnis mereka tidak berbeda dengan bisnis lainnya, dan memperingatkan bahwa mereka harus membayar pajak dan juga mengenakan pajak GST (Pajak Barang dan Jasa) 10 persen kepada penumpang mereka.

"Hukum yang ada akan berlaku sama apakah pembeli atau penjual melakukannya dengan bisnis di toko atau lewat aplikasi mobile atau lewat situs." kata Wakil Kepala ATO  James O'Halloran kepada ABC.

Menggunakan contoh Uber, O'Halloran mengatakan para pengendara harus mendaftar untuk membayar GST, mengenakan pajak itu kepada penumpang, melaporkan kegiatan bisnis dan melaporkan semua penghasilan dalam laporan pajak tahunan mereka.

"Kami memahami bahwa banyak orang tidak memperhitungkan soal pajak dalam model bisnis yang baru berkembang." kata  O'Halloran.

"Langkah pertama kami adalah membantu para pembayar pajak dalam bisnis berbagi ini untuk memenuhi kewajiban pajak mereka."

Dalam reaksinya, Uber mengatakan mereka sudah mengadakan konsultasi dengan ATO selama enam bulan terakhir, dan kecewa bahwa ATO ' sudah mengambil langkah sendiri untuk menerapkan kebijakan pemerintah dalam soal perekonomian berbagi ini."

"Keputusan yang diambil ATO hari ini bukanlah pajak terhadap Uber, namun akan berdampak kepada 9 ribu warga Australia yang mengendarai menggunakan platform UberX." kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan.

"Ada 9 ribu individu yang akan terkena dampaknya dan sudah terlibat dalam keruwetan aturan sebelum bisnis dimulai, dan harus membayar pajak sejak adanya penumpang pertama."

"Padahal supir truk, tukang cat, tukang kebun, penjual online, dan mereka yang terlibat dalam ekonomi berbagi, dan bisnis kecil lainnya tidak harus mengenakan GST sebelum mereka mencapai omzet $ 75 ribu per tahun."

Seorang pengendara Uber di Sydney, yang tidak mau disebut namanya mengatakan kepada ABC bahwa dia sudah membayar GST dan keputusan ATO tidak akan berpengaruh pada dirinya.

"Saya kira tidak ada yang salah dari keputusan tersebut. Saya membayar GST dan pajak. Bila saya bekerja 3-4 hari seminggu, saya mendapat katakan $ 2 ribu dolar, dalam waktu tiga bulan saya membayar GST untuk $ 6  ribu."

Mantan sopir taksi itu mengatakan hal yang paling disukainya dari Uber adalah keamanan dan juga jam kerja yang fleksibel, bukan karena pendapatannya.

"Taksi tidak aman dan kita tidak mengenal penumpang kita dan bagaimana mereka akan membayar. Di Uber, kita tahu rincian pelanggan, sehingga kita tidak khawatir  bagaimana mereka akan membayar." katanya.