ABC

Pengemudi Terganggu Aktivitas Non-Mengemudi Tiap 96 Detik

Seberapa sering Anda terganggu dengan kegiatan lain -entah itu menyesuaikan volume radio, makan, atau menggunakan ponsel Anda -ketika Anda sedang mengemudi?

Penelitian baru tentang perilaku pengemudi, yang menggunakan kamera yang dipasang di 379 mobil di negara bagian New South Wales dan Victoria, menemukan bahwa pengendara terganggu sebanyak 45 persen dari waktu mereka.

“Itu adalah jumlah waktu yang sangat besar yang mereka habiskan untuk 100 persen fokus di jalan,” kata Dr Kristie Young, peneliti utama dan rekan peneliti di Pusat Penelitian Kecelakaan, Monash University.

“Macam-macam aktivitasnya, mulai dari menggunakan ponsel mereka, makan dan minum, berbicara dengan penumpang mereka, berbicara dan bernyanyi sendiri, dan juga hal-hal seperti menulis di buku harian juga.”

Dr Young mengatakan itu adalah salah satu studi pertama dari jenis serupa yang memberikan peneliti wawasan tentang apa yang dilakukan pengemudi dalam hal tugas non-mengemudi.

Dan baginya angka-angka itu mengejutkan.

“Ini adalah jumlah yang sangat besar. Itu berarti pengemudi benar-benar tidak menyadari banyak hal yang terjadi di jalanan karena fokus mereka pada tugas-tugas non-mengemudi.”

Dari perjalanan yang dianalisis, Dr Young mengatakan perjalanan mengemudi tanpa gangguan hanya ada dalam jumlah kecil.

“Kami menemukan bahwa hanya ada lima persen dari perjalanan yang melibatkan pengemudi yang tidak melakukan tugas-tugas sekunder, jadi untuk 95 persen dari perjalanan yang kami amati, pengemudi terlibat dalam semacam aktivitas non-mengemudi.”

Apa yang mengganggu pengemudi?

Penelitian ini memfilmkan 379 pengemudi, yang berusia 22 hingga 69 tahun, sepanjang hampir dua juta kilometer.

Ponsel menjadi tujuh persen dari gangguan itu dan tujuh persen dari waktu terganggu, demikian temuan penelitian tersebut.

Namun, aktivitas bersih-bersih pribadi, termasuk melakukan make-up dan menyisir rambut, berkontribusi sembilan persen dari gangguan itu tetapi hanya mengambil 1 persen dari waktu yang terganggu karena singkatnya durasi aktivitas ini.

Terlepas dari angka-angka ini, Dr Young mengatakan sebagian besar gangguan datang dari aktivitas menyesuaikan fasilitas di mobil.

“Tugas utama adalah tugas-tugas singkat, seperti menekan tombol pada setir dan menyesuaikan hal-hal di konsol tengah, seperti menyesuaikan radio dan tombol pemanas,” katanya.

“Itu temuan yang bagus, tapi mereka masih melakukan beberapa tugas yang mengalihkan pandangan mereka dari jalan.”

Penelitian ini menemukan, para pengemudi seringkali menggunakan ponsel ketika mobil berhenti.
Penelitian ini menemukan, para pengemudi seringkali menggunakan ponsel ketika mobil berhenti.

Supplied: RACQ

Layar di mobil diduga jadi penyebab

Profesor Ann Williamson, direktur Pusat Penelitian Transportasi dan Keselamatan Jalan di UNSW, berpartisipasi dan turut menulis penelitian ini.

Ia mengatakan, fokus harus diubah untuk menarik perhatian para pengemudi.

“Dalam beberapa hal, tak mengejutkan saya bahwa orang-orang terlibat dalam hal-hal lain ketika mereka sedang mengemudi; kekhawatirannya adalah ketika hal-hal yang mereka lakukan mengalihkan pandangan mereka dari jalan,” katanya.

Ia menduga layar di mobil menjadi penyebabnya.

“Saya pikir, sekarang ini, kita menyediakan lebih banyak kesempatan bagi para pengemudi untuk mengalihkan perhatian mereka dari jalan, dan ini tidak selalu membantu,” katanya.

“Saya pikir fasilitas itu mempersulit pengemudi untuk tetap fokus saat mengemudi.”

Mengatasi gangguan

Dr Young mengatakan walau pandangan langsung ke mobil orang akan bermanfaat dalam mengembangkan strategi keselamatan jalan, itu tetap menjadi tantangan besar.

“Ini adalah masalah yang sangat sulit untuk diatasi karena ada banyak alasan mengapa pengemudi menjadi terganggu, dan juga tak mudah untuk mengharapkan pengemudi fokus sepenuhnya sepanjang waktu,” katanya.

“Saya pikir salah satu hal penting adalah membuat pengemudi sadar akan bahaya dari beberapa tugas ini, khususnya mereka yang tidak melibatkan teknologi.”

“Beberapa tugas yang paling berbahaya bisa melibatkan aktivitas meraih objek, misalnya, jadi saya pikir sangat penting untuk menyadarkan para pengemudi bahwa hal itu berbahaya.”

Makalah penelitian ini akan dipublikasikan dalam ‘Journal of Australasian College of Road Safety’ dalam beberapa bulan mendatang.

Simak berita ini dalam bahasa Inggris di sini.