ABC

Pengalaman Donny Verdian Jadi Konsultan IT di Australia

Dengan perubahan teknologi seperti yang terjadi sekarang, banyak pekerjaan bisa dilakukan tanpa harus berada di sebuah ruangan terus menerus. Donny Verdian warga asal Indonesia, sudah lama bekerja di bidang IT di Sydney dan sekarang menjadi konsultan, dengan tempat kerja berpindah-pindah. Inilah pengalamanya.

Sejak mulai berkarir di bidang IT, 1999 silam, beberapa kali aku pernah menempati posisi berbeda.

Bermula dari penjaga warnet, lalu web designer. Setelah membangun perusahaan tahun 2000, posisiku jadi web development manager. Web content manager juga pernah saya emban saat mengelola Gudeg.Net hingga akhirnya pindah ke Australia tahun 2008.

Di Australia saya mulai berkarir sebagai web developer (front to back end/full stack) lalu fokus ke front end side pernah pula menjadi Head of Digital (acting) dan sejak Mei 2016, saya banting stir ke dunia konsultasi.

Saya bekerja di perusahaan jasa konsultasi IT milik perusahaan telekom nomor 1 di Australia ini dan posisi saya adalah UX/UI Lead Consultant.

UX/UI adalah singkatan dari User Experience/User Interface, sebuah anak cabang IT yang belum lama terdefinisikan bidangnya.

Sehari-hari tanggung jawab pekerjaan saya adalah membuat konsep UX/UI dalam aplikasi/website klien, mengawasi dan memimpin tim UX/UI Consultant untuk mengimplementasi konsep yang saya buat.

Apa suka dukanya menjadi Lead Consultant selama hampir setahun terakhir?

Tidak punya personal spot di kantor

Bekerja sebagai konsultan, kebanyakan waktu saya habiskan dengan bekerja di kantor klien. Dengan lama engagement per proyek yang sekitar 2 sprints (4 minggu) saya praktis tak punya personal spot di kantor tersebut.

Maksudnya? Saya tidak punya kursi dan meja tetap dimana biasanya banyak digunakan pegawai untuk menyimpan barang-barang personal mulai dari alat makan (cutlery), alat olahraga hingga foto istri dan anak-anak yang biasa dipajang di ‘dinding’ pemisah dengan rekan lain.

Melakukan perjalanan, berpindah-pindah

Sebagian orang bermimpi enaknya bekerja travelling dan berpindah-pindah. Percayalah, saya dulu juga demikian.

Tapi setelah mencoba, kini saya mulai punya impian untuk bekerja di satu kantor, tak berpindah-pindah. Ketidaknyamanan bekerja berpindah-pindah itu tak datang dari lelah fisik sebenarnya, lebih banyak lelah pikiran.

Ada beberapa waktu dimana dalam seminggu saya terlibat mengerjakan dua proyek sekaligus dengan pembelahan waktu yang amat tidak menyenangkan karena dari Senin – Rabu siang saya bekerja di proyek A, lalu Rabu sore hingga Kamis siang saya ke proyek B, Kamis sore hingga jumat kembali ke proyek A.

Ketidaknyamanan lain muncul ketika misalnya kita sudah merasa nyaman dengan klien yang menyenangkan dan kawan kerja yang amat supportive lalu tiba-tiba engagement berakhir dan kita harus lompat ke proyek lainnya.

Ada banyak ketakutan jangan-jangan klien tak akan sebaik yang sekarang dan kawan kerja juga tidak akan membantu seperti yang dulu.

Anti politik

Bekerja sebagai pegawai tetap di perusahaan biasa akrab dengan hal-hal yang berbau politik. Hubungan yang semula baik antara kita dengan kolega bisa runyam karena masing-masing punya kepentingan.

Menjadi konsultan IT terhindar dari politik atau setidaknya terkurangi banyak karena hubungan kita dengan klien hanya seumur jagung sebelum kita pindah ke klien lainnya.

Hubungan kita dengan kolega antar konsultan pun juga sama, begitu proyek selesai kita sudah pindah ke proyek yang lain yang kemungkinan besar beda pula konsultan-konsultan yang ditempatkan di sana.

Musuhan dengan atasan atau bawahan pun jarang karena saya bertemu dengan atasan sama jarangnya dengan ketemu bawahan, sebulan sekali!

Satu tim dengan para ahli

Tak ada konsultan yang bukan ahli; semua ahli dan punya pengalaman di bidangnya. Seringkali saya berada satu tim dengan para konsultan senior yang punya pengalaman bekerja di raksasa dunia.

Technical Lead di proyek saya terdahulu adalah seorang senior consultant yang dulu 10 tahun sebelumnya membuat aplikasi kalkulator di Windows 7 lalu ikut membangun Microsoft Snippet serta Lync.

Teman saya lainnya adalah konsultan paling senior di bidang Identity Management di Australia.

Bekerja bersama mereka dan mendengarkan bagaimana mereka dulu bekerja di perusahaan-perusahaan besar adalah hal yang membanggakan dan pengalaman berharga.

Tiket mudah untuk naik ke jenjang karir lebih tinggi

Menjadi konsultan IT terutama di perusahaan terkemuka seperti yang saya alami sekarang ini membuka peluang karir yang lebih tinggi di masa mendatang.

Klien-klien yang saya tangani adalah perusahaan-perusahaan besar dengan jumlah pegawai minimal seribu orang.

Hal-hal yang saya kerjakan saya masukkan ke dalam portfolio sehingga ketika saya memutuskan untuk pindah ke perusahaan lainnya, hal itu akan menjadi bekal besar untuk meyakinkan calon perusahaan baru tersebut.

Up-to-date dengan jadwal angkutan umum

Bekerja menggunakan kendaraan pribadi bukanlah pilihan tepat di Sydney. Jarak antar kantor klien biasanya tak terlalu jauh jadi lebih baik menghapalkan jadwal angkutan umum atau kalau memang sedang malas betul, kita bisa menggunakan taksi karena ongkos yang dikeluarkan diganti perusahaan.

Untuk pengaturan jadwal publik transport di Sydney sejak awal tahun silam saya menginstall aplikasi TripView yang punya sistem hampir bisa dikatakan real time data.

Artinya kita bisa tahu posisi kereta/bus/ferry yang akan kita naiki sudah sampai mana dan akan sampai di tujuan jam berapa.

Jaga hubungan dengan kantor pusat dan manajemen

Menjaga hubungan dengan kantor pusat amatlah penting. Kenapa? Sebagai konsultan yang ditempatkan di kantor klien, peluang kita bertemu dengan manajer dan anak buah,- karena saya lead consultant saya punya beberapa bawahan – amat jarang.

Kita harus proaktif untuk selalu berhubungan dengan mereka melalui telepon, email ataupun ngopi dan makan siang bersama.

Hal ini amat penting karena banyak informasi terkait kebijakan perusahaan termasuk proyek-proyek baru yang masuk, isu -isu dengan anak buah dan rekan setingkat, pelatihan yang perlu kita tahu dan berguna untuk pengembangan karir personal kita.

*Donny Verdian sekarang tinggal di Sydney, dan tulisan ini bersumber dari blognya: http://dv.fyi/