ABC

Peneliti Queensland Kembangkan Pencarian Internet Untuk Deteksi Wabah Flu

Para ilmuwan Australia di Queensland sedang mengembangkan teknologi untuk menggunakan teknologi pencarian data internet di Australia guna memberitahu pihak berwenang mengenai adanya wabah flu.

Dalam sebuah studi yang dipublikasikan di Jurnal Lancet Infectious Diseases, para peneliti di Brisbane ini mengatakan membuat pemetaan melalui pencarian data di internet dan sosial media akan bisa mendeteksi adanya wabah lebih cepat dibandingkan metode tradisional.

Metode yang ada selama ini adalah ketergantungan kepada pasien yang berobat ke dokter yang kemudian memberitahu pihak berwenang mengenai adanya kasus flu.
Peneliti dari Universitas Queensland Dr  Gabriel Milinovich, salah seorang penulis laporan mengatakan bahwa  wabah flu burung A (H7N9) yang pertama kali muncul di China Timur tahun lalu mungkin akan terdeteksi lebih cepat menggunakan pemantauan digital guna melengkapi metode tradisional.

"Ada kesepahaman bahwa sistem-sistem ini akan berguna dalam peristiwa tersebut," kata Dr Milinovich kepada ABC News Online.

"Ini bukan untuk menggantikan metode pemantauan tradisional, namun bisa membantu pihak berwenang membuat keputusan mengenai bagaimana dan kemana mereka harus mengarahkan sumber daya dan juga penyelidikan."

Diperkirakan sekitar 18 ribu orang harus masuk rumah sakit di Australia tiap tahun karena flu

Dr Milinovich mengatakan kajian terhadap penemuan di kalangan ilmuwan internasional mengatakan bahdengan penghitungan algoritme mesin pencari internet menemukan bahwa wabah flu burung 2005-2006 bisa diidentifikasi dua minggu lebih awal.