ABC

Peneliti Queensland Gunakan Analisis Air Limbah Untuk Ungkap Pemakaian Narkoba

Analisis limbah di Queensland menunjukkan bahwa kota-kota besar di negara bagian itu telah mengalami peningkatan penggunaan sabu sebesar lima kali lipat sejak tahun 2009.

Para ilmuwan dari Universitas Queensland (UQ) menguji sampel air limbah dari dua daerah tangkapan dan menguji mereka untuk mengetahui besarnya residu obat terlarang.

Sebuah kota metropolitan di wilayah pantai mencatat kenaikan 4,8 kali, sementara kota besar lainnya mengalami peningkatan penggunaan sabu lebih dari tiga lipat.

Profesor Wayne Hall dari Pusat Penelitian Penyalahgunaan Obat di UQ mengatakan, mereka tak akan merilis nama-nama dari tempat yang diuji, tetapi mereka merupakan daerah tangkapan yang besar.

"Ini lebih dari sebuah masalah bagi kota-kota pedalaman, kami tak ingin memberikan informasi yang bisa dilihat sebagai cerminan buruk pada mereka", kata Profesor Wayne.

Ia mengutarakan, "Saya tak berpikir itu mencerminkan secara buruk karena penggunaan narkoba ditemukan di mana-mana, tapi itulah kami yang putuskan."

Para peneliti juga menguji sampel untuk obat-obatan terlarang lainnya, tapi sabu menunjukkan peningkatan tertinggi.

"Kami tak melihat adanya tren yang sebanding pada obat terlarang lainnya selama jangka waktu yang sama. Sabu adalah salah satu yang menonjol sebagai narkoba yang menunjukkan peningkatan besar," tutur Profesor Wayne.

Metode analisis air limbah memiliki potensi untuk digunakan dalam penelitian lainnya.

"Ini adalah cara yang relatif murah untuk memantau apa yang terjadi di dalam populasi, ini menyediakan data yang belum pernah kami miliki sebelumnya", ungkap sang Profesor.

"Salah satu proyek yang kami punya adalah mengamati alkohol dan tembakau, Anda bisa memantau tingkat obat-obatan dalam populasi,” sambungnya.

Ia menambahkan, "Anda juga bisa, pada prinsipnya, menggunakannya sebagai tes urine atas status kesehatan seluruh penduduk. Ini memiliki berbagai potensi penggunaan terkait kesehatan masyarakat."

Para peneliti kini memperluas pekerjaan mereka untuk mengambil sampel tangkapan lebih banyak, yang mereka harap akan mencakup sekitar 40% dari populasi.