ABC

Peneliti Australia Temukan Cara Baru Lawan HIV dan Hepatitis C

Sejumlah peneliti di Australia mengaku mendapatkan temuan berharga dalam melawan virus HIV dan hepatitis C, dengan cara menggunakan jenis vaksin DNA baru. Bahkan, ada kemungkinan obat untuk penyakit yang ditimbulkan virus ini diperkirakan bisa ditemukan dalam lima tahun ke depan.

Profesor Eric Gowans dari Adelaide University menyatakan bahwa vaksin tersebut sudah menunjukkan hasil positif pada manusia. Percobaan pada manusia akan dimulai tahun depan.

Menurut Gowans, Ia menemukan cara menstimulasi reaksi sistem kekebalan tubuh yang membantu kerja vaksin.

Vaksin DNA biasanya menargetkan otot, namun teknik yang Ia gunakan menyuntikkan DNA ke dalam kulit, karena kulit memiliki proporsi sel darah putih yang jauh lebih banyak.

Sel darah putih penting bagi jenis kekebalan yang ingin diberikan dalam percobaan itu.

Sel-sel darah putih tersebut dikenal sebagai sel-sel dendritic, dan berperan penting dalam infeksi dan vaksinasi.

Vaksin DNA merangsang reaksi kekebalan tubuh dan bergabung dengan sel-sel darah putih untuk membunuh sel-sel HIV atau Hepatitis C.

"Kita perlu menargetkan sejumlah kecil sel-sel darah putih, yang bersirkulasi secara umum dalam tubuh, dan vaksin tak akan efektif atau efesien bila tidak menargetkan sel-sel tersebut," jelas Gowans, "Jadi, kita mengembangkan strategi yang menargetkan sel-sel darah putih ini secara tak langsung. Kita menimbulkan sedikit peradangan, dan itu menarik sel-sel darah putih ke daerah vaksinasi.

Vaksin ini saat ini dirancang untuk mengobati pasien yang sudah menderita hepatitis C, tapi Gowan menyatakan bahwa vaksin itu juga bisa digunakan sebagai vaksin yang bersifat mencegah, untuk hepatitis C dan HIV, dalam lima tahun ke depan.