ABC

Peneliti Australia: Mobil Modern Rentan Diretas dari Luar

Para peneliti Australia mengatakan bahwa dengan semakin canggihnya mobil sekarang dengan berbagai peralatan elektronik membuat mobil-mobil baru ini rentan terhadap peretas sehingga bisa dikontrol dari jarak jauh.

Professor Andry Rakotonirainy dari Pusat Penelitian Kecelakaan dan Keselamatan Jalan dari Queensland University of Technology mengatakan fungsi bluetooth dalam sebuah mobil akan membuat mobil tersebut mudah diretas dan dikontrol dari luar.

"Berbagai kontrol otomatis dan juga koneksivitas membuat mobil menjadi lebih rentan," katanya.

"Siapa saja sekarang bisa menguasai atau mengakses sebuah mobil dari luar dengan beberapa peralatan mudah," tambah  Prof Rakotonirainy

Dia mengatakan mobil-mobil keluaran baru sekarang ini memiliki antara 30 sampai 120 komputer kecil yang bisa mengontrol fungsi seperti rem dan setir.

Prof Rakotoninairy mengatakan peretasan sangat mungkin dilakukan terhadap mobil sekarang ini

Bila salah satu atau semua komputer tersebut diretas, besar kemungkinan pengendaranya tidak bisa menguasai mobilnya.

"Kalau kita mampu mengontrol otak sebuah mobil,  kita bisa melakukan apa saja. Kita bisa mengontrol speedometer, rem, setirnya. Bisa saja, misalnya mobil tersebut tiba-tiba diberhentikan di tengah jalan tol yang ramai," kata Prof Rakotonirainy.

Para peneliti di Amerika Serikat sudah membuktikan hal tersebut dengan mereats sebuah mobil dan kemudian mengontrol setir dan remnya menggunakan iPhone.

Dalam reaksinya RAC Queensland, Russell Manning mengatakan mereka sudah memantau masalah ini selama beberapa tahun terakhir. RAC adalah lembaga yang banyak terlibat dalam masalah permobilan di Australia.

Manning mengakui bahwa teknologi semakin canggih yang dipasang di berbagai mobil memang memungkinkan hal-hal yang disebut Prof Rakotonirainy namun sampai saat ini peretasan mobil belum menjadi masalah di Australia.

"Untuk saat ini, mobil yang kita miliki di Australia belum rentan untuk hal-hal seperti ini," kata Manning.

Namun Professor Rakotonirainy mengatakan resiko tersebut nyata dan pihak berwenang perlu mengambil tindakan sekarang.

"Pesan kami kepada perusahaan mobil dan pemerintah adalah pikirkan mengenai mekanisme keamanan yang bagus untuk mobil sekarang ini," katanya.