ABC

Peneliti Adelaide Gunakan Ilmu Anatomi dalam Kasus Kriminal dan Orang Hilang

Peneliti anatomi forensik dari Universitas Adelaide membuat kemajuan dalam penggunaan ilmu ‘pengenalan tubuh’ untuk kasus-kasus kriminal dan orang hilang, guna membantu proses identifikasi ketika wajah tak ditampilkan secara jelas.

Mahasiswa doktoral, Teghan Lucas, tengah mempelajari berbagai fitur anatomi dan ukuran tubuh manusia yang dapat membantu untuk mengidentifikasi seseorang, seperti dari video keamanan cctv, tak peduli pakaian apa yang dikenakan orang itu.

"Ada banyak penelitian tentang pengenalan wajah yang dilakukan selama bertahun-tahun. Tapi apa yang terjadi jika wajah tidak diketahui, atau jika ada kemiripan wajah yang tidak biasa antara dua orang? Apa yang terjadi jika identifikasi wajah saja tidak cukup?," utaranya.

Mahasiswa doktoral, Teghan Lewis, menemukan bahwa pengukuran tubuh seharusnya digunakan lebih sering untuk mengidentifikasi orang-orang hilang, ketika wajah tak diketahui dengan jelas. (Foto: University of Adelaide)

Teghan mengatakan, pengukuran tubuh dan juga wajah digunakan untuk identifikasi forensik pada awal abad ke-19, ketika saat itu diyakini bahwa tidak ada dua orang yang memiliki ukuran sama persis.

Tapi ini kemudian digantikan dengan analisis sidik jari karena dianggap lebih bisa diandalkan dalam proses pengadilan dan kemungkinan untuk menemukan individu yang coocok bisa dihitung dengan mudah.

Namun Teghan mengungkapkan, pengenalan tubuh memiliki potensi untuk lebih banyak digunakan dalam kasus-kasus identifikasi.

"Meskipun apa yang ditampilkan televisi dan film membuat orang-orang percaya, kurangnya bukti video berkualitas baik seringkali muncul. Kasus pidana biasanya melibatkan upaya terencana untuk menutupi wajah, atau detil tubuh lainnya supaya tidak bisa dilihat," tuturnya.

Penelitian menggunakan ukuran tubuh personel militer

Sebagian dari penelitian Teghan melibatkan penggunaan database pengukuran anatomi terhadap sekitar 4.000 personel militer Amerika Serikat.

"Kami membandingkan delapan wajah dan delapan pengukuran tubuh untuk menyelidiki ada atau tidaknya informasi yang cukup pada tubuh, guna keperluan identifikasi," katanya.

Ia menambahkan, "Secara konsisten, hasilnya menunjukkan bahwa dibandingkan dengan wajah, ukuran tubuh kurang diperlukan sebelum menghilangkan duplikat dan mendapat satu kecocokan identitas.”

Teghan menerangkan, "Dengan kombinasi dari delapan ukuran tubuh, adalah hal yang mungkin untuk mengurangi kemungkinan penemuan duplikat ke urutan satu dari sekian trilyun. Hasil ini sebanding dengan analisis sidik jari.”

"Keuntungan lain dari menggunakan tubuh adalah bahwa dimensi yang lebih besar lebih mudah untuk menemukan gambar dan tidak terpengaruh oleh ekspresi wajah," tambahnya.

Sebagai bagian dari penelitiannya, Teghan saat ini mencari pria dari daerah metropolitan Adelaide untuk terlibat dalam pengukuran tubuh dan foto.