ABC

Pendukung Pernikahan Gay Berkampanye di Pedalaman Australia

Aktifis pernikahan sesama jenis melakukan perjalanan dari Sydney ke kota-kota regional di New South Wales selama akhir pekan untuk mendorong warga mendaftar atau memperbarui data diri mereka dalam plebisit yang akan digelar di Australia.

Mereka dipimpin oleh generasi muda Partai Liberal, Mitchell Clout. Kelompok tersebut melakukan perjalanan sejauh 1.200 kilometer ke Cowra, Young, Wagga Wagga dan Albury.

Program 7.30 ABC mengikuti mereka ke kota tujuan pertama di Kota Bathurst. Kota ini sendiri terbelah mengenai apakah UU pernikahan di Australia harus diubah.

“Saya punya slogan yang tidak begitu berkelas untuk perjalanan ini: dukungan 12 ribu kilometer untuk para gay,” kata Clout.

“Ini bukan hal begitu dipedulikan orang di Sydney atau Melbourne. Ini tentang pasangan sesama jenis di seluruh Australia,” katanya.

“Sudah cukup sulit untuk hidup sebagai gay di daerah pedalaman, apalagi saat ada plebisit,” katanya.

“Saya pikir ada ribuan pasangan gay yang ingin meresmikan hubungannya. Suatu hari nanti saya juga bisa meresmikan hubungan saya,” ujarnya.

Neil dan Terry ingin menikah

Neil Car dan Terry Cass
Neil Car mengatakan dia dan Terry Cass hanya 'sebagian dari pasangan sesama jenis di Kota Bathurst".

ABC News: Julia Holman

Pasangan Neil Car dan Terry Cass telah hidup bersama selama 14 tahun dan bertunangan 9 tahun. Ketika Neil melamar kembali pada tahun 2008, dia tidak tahu bahwa hampir satu dekade kemudian dia masih menunggu untuk melangsungkan pernikahan.

Pasangan ini pertama kali pindah ke Bathurst pada tahun 2009 dan sekarang tinggal sekitar setengah jam keluar kota di sebuah properti kecil.

Ubah sikap

“Menurut saya orang-orang ini hanya tidak bisa menerima hal-hal seperti ini. Orang-orang melihat kita sebagai Neil dan Terry, pasangan lainnya di Bathurst,” kata Mr Car.

“Dan saya pikir itulah keindahan hidup di Central West, dan kami mendapatkan dukungan dan merasa memiliki semua orang yang memilih ya (dalam plebisit).”

Terry mengatakan mereka “hanya ingin merasa bahwa kami bukan warga negara kelas dua di negara sendiri”.

“Dan bahwa hubungan kami bermakna kurang dari hubungan pasangan heteroseksual,” katanya.

“Kami menghadiri pernikahan begitu banyak, tak terhitung jumlahnya. Dan kami melihat teman kami memenuhi kebahagiaan mereka dengan pernikahan. Sangat menyedihkan.”

Carol dan Graeme akan memilih ‘tidak’

Carol dan Graeme Bryson menentang pernikahan sesama jenis.
Carol dan Graeme Bryson menentang pernikahan sesama jenis.

ABC News: Julia Holman

Warga Bathurst yang sudah lama menetap di sana, Carol dan Graeme Bryson, merupakan penganut Kristen yang teguh. Mereka sangat menentang pernikahan sesama jenis. Pandangan mereka, katanya, diinformasikan oleh iman mereka.

“Benar-benar menentangnya. Itu sesuatu yang tidak seharusnya,” kata Carol.

“Hal itu tidak normal. Saya sangat menentangnya.”

Greame sependapat.

“Kata dosa berarti Anda tidak mengikuti ajaran Tuhan,” katanya.

“Saya ingin mengikuti ajaran Tuhan. Pernikahan gay tidak sejalan dengan ajaran Tuhan.”

“Firman Tuhan cukup jelas bahwa pernikahan adalah antara pria dan wanita. Sehingga mereka dapat berkembang biak dan menceritakannya kepada generasi berikutnya.”

Opini warga terbelah

Agen penjual koran lokal Lachlan Sullivan
Agen penjual koran lokal Lachlan Sullivan mengatakan masyakat di Kota Bathrust terbagi 50-50 mengenai pernikahan sesama jenis.

ABC News: Julia Holman

Lachlan Sullivan lahir dan dibesarkan di Kota Bathurst. Dia melihat ratusan penduduk setempat setiap minggu saat mereka lewat di tokonya. Menurut dia, kota tersebut benar-benar terbelah dalam masalah ini.

“Kemungkinan besar 50-50 mengatakan ‘ya’ atau ‘tidak’. Jadi bukan cenderung ya atau cenderung tidak,” katanya.

“Saya kemungkinan besar akan memilih ‘tidak’. Sebab saya agak tradisional. Namun saya menghargai kenyataan bahwa keluarga saya mungkin tidak seperti itu. Saya hanya berpikir pernikahan itu antara pria dan wanita.”

Putrinya Lauren mengatakan bahwa dia tidak mendukung sikap ayahnya.

“Saya merasa semua orang berhak menikahi orang yang mereka cintai, laki-laki atau perempuan,” kata Lauren.

“Terserah mereka, toh tidak mengganggu saya. Saya bukan gay namun hal itu tidak mempengaruhi orang lain.”

Diterbitkan 28 Agustus 2017 dari artikel berita berbahasa Inggris di sini.