ABC

Penduduk Setempat Tolak Relokasi Pengungsi di Pulau Manus

Rencana merelokasi para pengungsi dari detensi imigrasi yang dibiayai Pemerintah Australia di Pulau Manus, Papua Nugini, menimbulkan reaksi penentangan dari para penduduk setempat. Rencana relokasi akan dilakukan akhir bulan ini ketika detensi imigrasi itu ditutup.

Pihak imigrasi berencana memindahkan sekitar 600 pria ke tiga lokasi di sekitar Kota Lorengau.

Namun penduduk daerah Ward One di pinggiran Lorengau menyatakan kemarahan dengan pembangunan salah satu fasilitas akomodasi di lingkungan mereka.

Mereka mengaku tidak ada penyampaian atau konsultasi sebelum pembangunan akomodasi dimulai awal bulan Oktober ini.

“Kami menginginkan keamanan, apa jaminan yang kami punya?” kata seorang warga dalam pertemuan komunitas yang dihadiri sekitar 50 orang.

“Jika tidak ada jaminan, tutup saja. Harus dihentikan,” tambahnya.

“Mengenai proyek ini, saya ingin dukungan masyarakat, kita semua harus menolaknya,” kata warga lainnya.

A close-up of a demountable accommodation block at the new Manus Island centre.
Blok akomodasi baru dibangun di Pulau Manus.

Supplied

Dalam pertemuan tersebut, para warga menandatangani petisi yang meminta Pemerintah Australia mengambil para pengungsi itu dari detensi kembali ke Australia dan memproses penempatan mereka ke negara ketiga dari sana.

Warga lainnya menyarankan untuk melakukan tindakan lebih drastis.

Seorang pria tua mengatakan, “Saya akan mengajak anak-anak muda. Kita akan bawa tombak, pisau, kapak, sekop, linggis dan kita akan memblokir jalan”.

Lokasi akomodasi baru tersebut berada di tengah kawasan perumahan dan dikelilingi sejumlah rumah.

Rantai yang dipasang di jalan masuk membatasi akses ke lokasi tersebut.

Foto-foto yang diambil oleh penduduk setempat menunjukkan alat-alat berat sedang bekerja, membuka jalan dan beberapa blok akomodasi.

Seorang pejabat pemerintah Provinsi Manus dalam pertemuan masyarakat itu menjelaskan bahwa pihaknya juga tidak tahu-menahu, dan belum dikonsultasikan atau diberitahu mengenai proyek tersebut sebelum pembangunannya dimulai.

Simak beritanya dalam Bahasa Inggris di sini.